Jakarta – Direktur Eksekutif CESS (Center for Energy Security Studies) dan Peneliti Senior Lembaga Terapan (LEMTERA) Institut Teknologi PLN, Ali Ahmudi Achyak mengungkapkan dalam rangka untuk mewujudkan Swasembada Energi Indonesia di masa depan. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan Pemerintah Indonesia, baik dari aspek kebijakan, teknologi, maupun masyarakat. Antara lain:
Pertama, Diversifikasi Sumber Energi dengan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, geotermal, dan bioenergi. Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan yang belum dimanfaatkan sepenuhnya. Selain itu juga Mengoptimalkan potensi energi fosil yang ada, seperti gas alam dan batubara yang lebih bersih, untuk mendukung transisi energi yang lebih ramah lingkungan.
Kedua, Pengembangan Infrastruktur Energi dengan membangun dan memperkuat infrastruktur jaringan listrik antar daerah untuk mendukung distribusi energi yang lebih merata, terutama ke daerah-daerah terpencil. Selain itu juga melakukan Pengembangan teknologi penyimpanan energi seperti baterai besar atau sistem penyimpanan energi lainnya agar energi terbarukan yang bersifat intermittant (seperti tenaga surya) bisa disimpan dan digunakan saat dibutuhkan.
Ketiga, Transisi Energi yang Berkelanjutan dengan memberikan insentif kepada perusahaan dan investor untuk berinvestasi pada energi hijau (renewable energy) dan teknologi yang ramah lingkungan. Selain itu juga Menetapkan kebijakan yang mendorong pengurangan emisi karbon, seperti implementasi pajak karbon, sertifikasi karbon, atau skema perdagangan karbon.
Keempat, Efisiensi Energi dengan meningkatkan efisiensi energi di sektor industri, transportasi, dan rumah tangga melalui kebijakan insentif, edukasi, dan penerapan teknologi yang lebih hemat energi. Selain itu juga Mengadopsi standar efisiensi energi yang ketat dan mendorong penggunaan teknologi ramah energi untuk mengurangi pemborosan energi.
Kelima, Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat dengan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya penggunaan energi secara bijak, serta memberikan pelatihan kepada tenaga kerja dalam sektor energi terbarukan. Selain itu juga Melakukan kampanye untuk mengedukasi masyarakat tentang cara-cara menghemat energi, misalnya dengan menggunakan peralatan listrik yang efisien dan mendukung inisiatif ramah lingkungan.
Keenam, Inovasi Teknologi dengan mendukung riset dan pengembangan teknologi energi bersih yang lebih efisien dan terjangkau, seperti pembangkit energi berbasis angin dan matahari, serta teknologi pengolahan sampah menjadi energi. Selain itu juga Mendorong pengembangan dan penerapan smart grids yang dapat mengelola distribusi energi dengan lebih efisien, mengintegrasikan berbagai sumber energi dan meningkatkan ketahanan sistem.
Ketujuh, Kebijakan dan Regulasi dengan menyusun dan menerapkan rencana jangka panjang untuk ketahanan energi yang mencakup semua sektor, dari produksi hingga konsumsi, serta mempertimbangkan peran energi terbarukan. Selain itu Pemerintah perlu memberikan insentif yang lebih besar kepada perusahaan dan investor dalam sektor energi terbarukan melalui kebijakan fiskal, subsidi, atau pembebasan pajak.
Kedelapan, Kolaborasi Antar Negara dengan meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan yang lebih maju dalam pengembangan energi terbarukan dan sistem ketahanan energi. Selain itu juga Mendorong terciptanya pasar energi regional yang dapat menghubungkan pasokan energi antar negara di ASEAN untuk meningkatkan ketahanan energi kawasan.
Kesembilan, Pengelolaan Sumber Daya Alam yang berkelanjutan dengan Melakukan pengelolaan yang bijak terhadap sumber daya alam Indonesia, baik yang dapat diperbarui maupun tidak dapat diperbarui, untuk memastikan pasokan energi yang berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada impor energi.
“Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat mencapai ketahanan energi nasional yang dapat menjamin pasokan energi yang cukup, efisien, berkelanjutan, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Peta jalan ini juga harus disesuaikan dengan perkembangan global dan kebutuhan energi yang terus berubah,” ujar Ali.