Jakarta – Kasus dugaan penganiayaan Darso (43) warga Semarang, Jawa Tengah masih mencuri perhatian publik. Keterangan bahwa Darso meninggal dunia akibat dianiaya oknum Polresta Yogyakarta dipastikan tidak benar.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kapolresta Yogyakarta (Jogja) Kombes Pol Aditya Surya Dharma. Ia menuturkan bahwa Darso meninggal dunia lantaran dipicu sakit jantung yang diidapnya bukan karena dianiaya oknum polisi.
Pihaknya juga membantah bahwa Darso yang disebut ditangkap paksa oknum Polresta Yogyakarta. Kapolresta Yogyakarta ini menyebutkan bahwa Darso dengan sendirinya bersedia dibawa oleh para aparat. Tidak lain, hal ini terkait kasus kecelakaan Darso pada (7/2024) silam yang disebut nyaris memakan korban jiwa di kawasan Jogja.
Darso awalnya diminta untuk ikut dengan anggota polisi ke tempat rental mobil yang dikenakannya saat kecelakaan. Namun, Darso yang tengah dibawa oleh aparat Polresta Yogyakarta ini justru meminta berhenti sejenak karena hendak buang air kecil ketika sedang dalam perjalanan menuju tempat rental mobil. Namun Darso yang meminta berhenti ini tiba-tiba mengeluh bahwa jantungnya nyeri.
“Darso mengeluh sakit di bagian dada sebelah kiri dan meminta ke petugas untuk mengambil obat jantung di rumahnya terlebih dahulu,” jelasnya.
Alih-alih balik ke rumah, aparat polisi yang membawa Darso justru berinisiatif membawanya ke rumah sakit karena anggotanya khawatir dengan kondisi Darso.
“Namun petugas berinisiatif untuk langsung membawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan lebih lanjut,” tuturnya.
Namun pernyataan Kapolresta Yogyakarta ini justru berbeda dengan pengakuan keluarga Darso.
Istri korban Poniyem (42) mengaku bahwa suaminya telah menjadi korban penganiayaan. Pasalnya, saat ia tiba di rumah sakit tempat korban dirawat, tubuh korban ternyata penuh dengan luka.
Hal ini turut dikonfirmasi oleh Poniyem melalui kuasa hukumnya Antoni Yudha Timor.
“Menurut istri korban ada luka lebam di wajah, kemudian korban bercerita bahwa dada, perutnya sakit. Korban cerita kepada adiknya, dia dipukuli di sekitar perut,” ujar Antoni.