JAKARTA – Senior Vice President, Government Affairs Indosat, Ajar Edi, mengatakan potensi pasar kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia sangat besar.
Berbicara dalam launching program Asta Cita Center yang dinaungi GP Ansor, Ajar Edi menyebut AI adalah teknologi yang akan men-generate bisnis-bisnis baru.
Potensi raksasa AI diprediksi bisa menggerek 8 persen ekonomi nasional jika dihadapi dan digunakan dengan tepat.
“Ansor bisa bikin nih lewat Asta Cita Center, misalnya, memanfaatkan AI untuk mensosialisasikan program pemerintah, seperti di India,” kata Ajar Edi.
India, kata dia, sedang serius mengembangkan AI dengan berbagai bahasa untuk mendistribusikan program-program pemerintah.
Salah satu contohnya AI diberikan kepada petani dengan berbagai kebijakan untuk menyebarkan informasi dan literasi.
“Misalnya, bagaimana cara mendapatkan subsidi pupuk? Itu bisa dijawab oleh AI,” ujarnya.
AI akan semakin sempurna dengan banyaknya pasokan data. Namun Ajar Edi tidak khawatir jika Asta Cita Center mampu mengembangkan SDM untuk AI generatif.
“Market AI ini sangat besar di Indonesia. Dan kalau pemerintahan Pak Prabowo bisa memanfaatkannya, itu bisa menggerek 8 persen ekonomi, tapi data harus ada (dikembangkan) di Indonesia, data center juga di Indonesia,” kata dia.