Oleh Ayik Heriansyah
Pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jabar
Di dalam hadis-hadis Nabi Muhammad saw tentang periodesasi pemerintahan umat Islam disebutkan ada 3 bentuk pemerintahan, yaitu nubuwwah, khilafah rasyidah/khilafah ‘ala minhajin nubuwwah dan mulkan.
Khilafah Rasyidah terbagi menjadi dua periode, periode pertama dari pemerintahan Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq sampai Ali bin Abi Thalib yang berlangsung selama 30 tahun. Periode kedua pada masa pemerintahan Imam Mahdi. Kita belum tahu kapan masa itu terjadi.
Sedangkan mulkan terbagi menjadi dua:
1] Mulkan adhan. Mulkan adhan dimulai sejak pembai’atan Mu’awiyah (661) sampai pengusiran Sultan Abdul Majid 2 dari Istambul (1924). Mulkan adhan berlangsung selama 1263 tahun.
2] Mulkan jabriyatan. Mulkan jabriyatan dimulai sejak keruntuhan Khilafah Utsmaniyah (1924) sampai pembai’atan Imam Mahdi di depan pintu Ka’bah di Makkah.
Oleh Hizbut Tahrir (HT) masa mulkan adhan juga disebut khilafah, karena pemimpin pemerintahannya digelari khalifah dan menerapkan syariah Islam. Tentang hal ini sudah saya tulis dalam tulisan yang berjudul “Memilah Makna Khilafah”.
HT pun menarasikan seolah-olah mulkan adhan yang berlangsung selama 13 abad sebagai Khilafah Rasyidah atau Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah.
Jika mulkan adhan juga dianggap Khilafah Rasyidah, maka HT menyalahi hadis-hadis Nabi saw. Hadis Nabi saw mengatakan keberadaan Khilafah Rasyidah yang pertama selama 30 tahun. Setelah itu mulkan.
Jika dari Khilafah Umayyah, Abbasiyah, dan Utsmaniyah diyakini sebagai Khilafah Rasyidah, berarti sekarang adalah masa mulkan adhan. Bukan masa mulkan jabriyatan.
Jika Khilafah Utsmaniyah diyakini sebagai Khilafah Rasyidah, maka Khilafah Rasyidah berakhir pada tahun 1924. Setelah itu umat memasuki masa mulkan adhan. Pada masa ini HT berada dan sedang berjuang.
Setelahnya ada masa mulkan jabriyatan. Belum langsung ke masa Khilafah Rasyidah yang kedua.
Jadi aneh kalo HT mengajak umat mendirikan Khilafah Rasyidah di masa mulkan adhan, sebab setelah masa mulkan adhan adalah mulkan jabriyatan. Bukan Khilafah Rasyidah kedua.
Kalau kita masukkan pemahaman HT ke dalam hadis Nabi saw tentang periodesasi pemerintahan umat Islam menjadi:
1. Masa Nubuwwah.
2. Masa Khilafah Rasyidah pertama (Abu Bakar ash-Shiddiq sampai Sultan Abdul Majid 2 [1924]).
3. Masa Mulkan Adhan (1924 – sekarang). Posisi HT berada di sini.
4. Masa Mulkan Jabriyatan
5. Masa Khilafah Rasyidah kedua (Imam Mahdi).
Sebagai seorang muslim, saya percaya dan beriman kepada Nabi Muhammad saw. Saya percaya setelah pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah mulkan, meskipun pemimpinnya disebut khalifah.
Sebenarnya dari aspek sistem dan struktur organisasi pemerintahan, birokrasi, dan administrasi tidak ada perbedaan yang mendasar antara pemerintahan nubuwwah, khilafah dan mulkan. Semua hampir sama.
Sistem dan struktur organisasi, birokrasi dan administrasi yang juga diadopsi oleh kerajaan-kerajaan di Eropa kala itu. Bahkan mirip dengan sistem pemerintahan negara-negara modern.
Tidak terdapat perbedaan yang mencolok dan prinsipil. Misalnya, adanya jabatan asisten kepala pemerintahan (wazir/mu’awin), panglima perang, baitul maal, maktab (kantor sekretariat), kementerian (wuzara), pengadilan (mahkamah), dsb.
Jadi, perbedaan bentuk-bentuk pemerintahan yang disebut oleh Nabi saw terletak di mana? Terletak pada individu kepala negara dan pemerintahan. Pada kualitas, status, peran, akhlak, etika, moralitas, perilaku, sifat dan karakter ketika mereka memimpin.
Yang dalam teori strukturasi Gidden disebut agensi. Perbedaan tersebut terletak pada agensi, bukan pada strukturnya.
