Jakarta- Konten kreator dengan akun tiktok Gue V Netha Viany menilai banyak pungli di Kepolisian padahal menurutnya sebagai aparat negara sudah digaji menggunakan anggaran negara yang bersumber dari pajak masyarakat.
Video yang dishare dalam akun tiktoknya tersebut sudah ditonton 1,4 juta penonton dengan disukai 98.8 ribu dan dikomentari lebih 15,3 ribu pengguna tiktok lainya.
Ketua umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar menganggap sejak dulu selalu ada masyarakat yang masih memiliki stigma negatif terhadap kepolisian meskipun harus diakui saat ini kinerja Polri dinilai sudah jauh lebih baik dan sangat profesional.
“Polisi sejak dulu memang selalu lekat dengan stigma negatif tapi yang harus dilihat bahwa polri yang sekarang terlihat sekali tegas, kesungguhan dan niat baiknya untuk melakukan perubahan yang jauh lebih profesional,” jelas Semar.
Ia menganggap kritikan masyarakat tentu itu sebagai bentuk masukan untuk kepolisian bahkan menurutnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit pernah membuat ajang khusus yakni lomba mural dan orasi untuk mengkritisi kepolisian.
“Baru di era Kapolri yang sekarang selalu minta dievaluasi oleh masyarakat bahkan menyelenggarakan lomba mural dan orasi yang mengkritik polri dengan keras, juara nya pun diberi hadiah cukup besar oleh Kapolri,” tambahnya.
Semar melihat polisi saat ini memiliki komitmen yang tinggi terhadap layanan masyarakat bahkan menurutnya tidak jarang Kapolri turun secara langsung membantu dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat.
“Kalo dulu setiap ada demo petinggi polri tak terlihat tapi sekarang ini Kapolri langsung yang naik ke mobil komando saat demonstrasi dan menyampaikan dukungannya kepada para pengunjuk rasa, selain itu dukungan terhadap pemberantasan Korupsi pun sangat besar diperkuat dengan pembentukan satgas khusus dan para mantan penyidik KPK yang berkualitas di akomodir di institusi Polri untuk membantu,” tegas Semar.
Semar yang juga eks aktivis 98 tersebut mengaku kepolisian saat ini sudah sangat baik dalam memberikan layanan kepada masyarakat dan memiliki rasa tanggung jawab besar terhadap persoalan masyarakat baik dari segi kehidupan sosial maupun penegakan hukum.
“Ini pengalaman pribadi, saya baru saja kehilangan barang-barang berupa sepeda motor, play station dan stiknya serta helm karena ada pencuri masuk ke rumah dalam waktu 4 hari pelaku pencurian sudah tertangkap dan sebagian besar barang-barang saya ditemukan, pelaku pun saat ini sedang di proses hukum hingga ke pengadilan, ini salahsatu bukti profesionalisme kepolisian yang harusnya kita apresiasi,” ungkapnya.
Ia mendorong masyarakat terus menjadi mitra dalam pengawasan kinerja kepolisian dan memberikan masukan yang membangun sehingga polri terus bekerja secara profesional
“Sampaikan kekurangan polri dalam rangka kritik membangun itu sangat baik tapi sampaikan juga hal baik nya karena sebagai manusia tentu anggota polri tidak sempurna dan ada kekurangan tapi kelebihan atau kebaikannya pun tidak sedikit yang sudah dilakukan, kalo seperti ini yang disampaikan terlihat sekali dengan rasa penuh kebencian sehingga dapat dikatakan tidak rasional hanya mengedepankan sentimen negatif dirinya saja terhadap polri,” jelasnya.
Semar juga berharap masyarakat memberikan dukungan pada tugas-tugas kepolisian agar kinerjanya semakin baik dalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat
“Sebagai bagian dari masyarakat harus nya kita memberi dukungan terhadap polri untuk terus memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi bukan justru mendiskreditkan dengan menggiring opini negatif bahkan cenderung menebar fitnah atau patut di duga jangan-jangan dia ini masuk ke dalam kelompok yang seringkali teriak “Thogut” terhadap polisi dan mungkin perlu juga untuk dimintai klarifikasi agar dapat dipastikan ini bukan bagian dari kelompok jaringan terorisme, karena semua ucapannya penuh nuansa kebencian terhadap polri,” pungkasnya.