Ambon – Menyikapi konflik antar warga Negeri Kariu maupun Dusun Ori – Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang terjadi, Selasa (25/1/2022), Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengajak warga untuk tidak terprovokasi dan harus tetap menjaga semagat persaudaraan.
“Jangan terpancing dengan provokasi melalui isu-isu. Berikan kepercayaan penuh kepada aparat keamanan untuk mengatasi dan menangani konflik dimaksud,” tandas Louhenapessy dalam keterangannya, Rabu (26/1/2022).
Ia mengajak ajak seluruh warga Kota Ambon baik yang berasal dari daerah yang berkonflik maupun yang berasal dari daerah-daerah lain untuk tetap jaga semangat persaudaraan.
“Selaku wali kota, saya ajak seluruh warga Kota Ambon baik yang berasal dari daerah yang berkonflik maupun yang berasal dari daerah-daerah lain. Mari kita tetap jaga semangat persaudaraan kita. Kita satukan tekad kita untuk jadikan Ambon yang aman, tentram dan damai untuk masa depan anak cucu kita,” ungkapnya.
Louhenapessy mengatakan, konfik yang terjadi di Pulau Haruku menimbulkan dampak yang luar biasa bukan saja bagi warga yang terlibat konflik itu namun bagi selurub masyarakat Maluku dalam semangat orang basudara.
“Saya juga sudah himbau dan ajak tokoh-tokoh agama untuk juga memberikan himbauan-himbauan kepada umuatnya untuk tidak terpancing dengan situasi yang terjadi. Biarkan itu masalah tersebut diselaikan di Malteng. Kita di Kota Ambon jangan terjebak dengan isu-isu dan provokasi yang merugikan kita. Kita sudah pengalaman masa lalu yang luar biasa. Untuk itu mari kita siapkan masa depan kita terutama generasi muda kita untuk menacapi masa depan yang lebih baik,” katanya.
Jika ada hal-hal yang mengkuatirkan, Louhenapessy meminta warga untuk segera menyampaikan informasi tersebut kepada aparat keamanan.
“Saya juga telah menggelar rapat koordinasi dengan camat, luarh, kades, raja maupun Komadan Koramil dan Kapolsek untuk mengantisipasi dan menjaga Ambon tetap aman dan damai, serta tidak terpancing dengan isu-isu pasca konflik di Pulau Haruku – Kabupaten Malteng maupun Sorong – Papua Barat,” ungkapnya.