Nasional

Puji Karakter Ilmiah Presiden Prabowo, GP Ansor Dorong Ketahanan Pangan Lewat Asta Cita Center

Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan akan menyiapkan 10 ribu Banser ketahanan pangan melalui Asta Cita Center.

Asta Cita Center adalah lembaga Think Tank yang dinaungi GP Ansor untuk mengawal kebijakan ketahanan pangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Ada dua faktor penting dalam mengawal kebijakan tersebut, pertama, kolaborasi dengan semua pihak.

Kedua menyiapkan anak-anak muda sebagai SDM berkualitas seiring dengan bonus demografi di Indonesia.

“Bagi kami adalah melakukan dan mengajak anak-anak muda untuk menjadi penopang dari apa yang sedang negara lakukan,” kata pria yang karib disapa Gus Addin dalam acara launching Asta Cita Center di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.

Sejauh ini GP Ansor melalui Asta Cita Center sedang dalam proses menyiapkan kerangka kerja ketahanan pangan.

Diawali dengan mencetak penyuluh dari produk-produk pangan di sektor pertanian, perikanan, dan lainnya.

Kemudian membangun kelompok-kelompok tani untuk menyiapkan program ketahanan pangan.

“Sambil mengintegrasikan lahan-lahan yang kami kelola dilakukan secara serentak,” ujarnya.

Semua ini akan diperlihatkan ke publik saat acara ulang tahun Banser 24 April tahun ini.

“Nanti pas ulang tahun kami akan kukuhkan 10 ribu satgas ketahanan pangan banser,” kata dia.

Saat ini pemerintahan Prabowo sedang menuju 100 hari, maka mengawal kebijakan ini sudah dimulai dengan memperkuat kolaborasi.

“Kolaborasi lintas organisasi, agama, status sosial apa pun. Dalam kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja kita harus melakukan berbagai upaya inisiasi membangun upaya ekonomi, SDM, digitalisasi, modernisasi, organisasi semua dilakukan,” ujarnya.

Pakar Pertahanan dan Keamanan Anton Ali Abbas mengingatkan agar kolaborasi dengan pemerintah dilakukan secara ilmiah dan bertanggung jawab secara akademik.

Sebab, Presiden Prabowo Subianto menurut dia dikenal sebagai pemimpin yang percaya dengan pengembangan ilmu pengetahuan.

“Kalau saya mencermati Prabowo ini bisa menerima masukan ilmiah,” ujarnya.

Dengan pemikiran seperti itu upaya kolaborasi terbuka dengan siapa pun asalkan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmu pengetahuan.

“Saya pikir ketemunya di situ, bagaimana misalnya Asta Cita Center menawarkan program berbasis ilmiah, akademik, tapi bisa diimplementasikan,” kata dia.

Selain itu, pemerintahan Prabowo di era keterbukaan dan terkoneksi tidak bisa sembarangan membuat kebijakan.

Prabowo pun harus membuka ruang ilmu pengetahuan, di mana semua pihak bisa bertarung ide dan gagasan secara akademik, praktis, kemudian dikontestasikan ke pemerintah.

“Karena seorang Prabowo Subianto karakternya ilmiah dan akademik, kita berdebat dan berdiskusi,” ujarnya.

Most Popular

Babenya adalah baca berita nya dari beragam situs berita populer; akses cepat, ringan dan hemat kuota internet.

Portal Terpercaya.

Copyright © 2016 BaBenya.com.

To Top