Yogyakarta – Keberadaan elemen masyarakat Papua terutama yang berdomisili di wilayah Yogyakarta baik yang tinggal sementara sebagai mahasiswa maupun yang tinggal permanen acapkali mendapatkan stigma negatif di kalangan masyarakat sekitarnya.
Hal itu tidak lepas dengan terjadinya beberapa permasalahan atau gesekan yang melibatkan masyarakat Papua di Yogyakarta serta terjadinya gesekan antara oknum masyarakat Papua dengan masyarakat Yogyakarta.
Namun hal tersebut seolah telah terpatahkan dengan adanya kegiatan silaturahmi dan buka puasa bersama antara komunitas masyarakat mahasiswa Papua dengan komunitas masyarakat Yogya yang melibatkan beberapa ormas kemasyarakatan yang diselenggarakan di Ndalem Notoprajan, Minggu (10/6/2018).
Acara tersebut digagas oleh salah satu figur di lingkungan Kraton Yogyakarta yakni RM Acun hadiwidjojo atau yang akrab dipanggil Ndoro Acun.
Kegiatan tersebut mengambil thema “Jaga Yogyakarta untuk Tetap Sejuk Aman dan Nyaman” serta diikuti oleh sekitar 150 orang.
Kegiatan tersebut dikemas dengan sangat santai dan jauh dari acara formal dimana peserta dapat berkomunikasi sambil mencicipi hidangan khas ala Yogyakarta seperti nasi kucing atau angkringan, wedang ronde, nasi goreng jawa serta hidangan khas papua yaitu Papeda.
Salah satu tokoh masyarakat Papua Vikar dan Roy menyatakan bahwa khusus untuk Papeda penyajian dan yang memasak adalah mahasiswi-mahasiswi Papua dengan tujuan mengenalkan budaya serta masakan khas Papua kepada masyarakat Yogyakarta.
Acara tersebut juga diselingi dengan orgen tunggal dimana peserta dan tamu undangan dapat melantunkan lagu-lagu daerah dan lagu-lagu lainnya.
Berdasarkan keterangan dari Ndoro Acun bahwa acara tersebut tidak ada motif atau kepentingan tertentu dan hanya bersilaturahmi serta saling mengenal lebih dekat antara masyarakat Papua dengan masyarakat Yogyakarta.
“Semoga kedepan ada perubahan stigma terhadap masyarakat atau mahasiswa Papua di Yogyakarta yang selama ini dinilai negatif dapat berubah ke arah yang positif,” harap Ndoro Acun.
Menurut dia, opini negatif masyarakat Yogyakarta dan aparat keamanan terhadap masyarakat Papua selama ini terbentuk secara negatif dikarenakan kurang adanya komunikasi dan silaturahmi sehingga harapannya dengan acara kali ini komunikasi dan silaturahmi dapat terjalin dengan lebih akrab.
Di sesi akhir kegiatan dilaksanakan foto bersama antara Ndoro Acun dengan elemen masyarakat Yogyakarta dan masyarakat serta mahasiswa Papua di Yogyajarta yang sebelumnya menyanyikan lagu Gebyar-gebyar ciptaan Gombloh secara bersama-sama.