Bekasi – Ulama kondang Bekasi KH Dr Acep Basuni mengajak masyarakat Bekasi untuk bisa saling menjaga persatuan dan kesatuan serta ukhuwah, sehingga nantinya 2019 Indonesia bisa aman dan damai. “Mari kita berdoa bersama agar 2019 nanti Indonesia bisa aman dan damai, masyarakat Bekasi bisa saling menjaga ukhuwah, hubungan keharmonisan semakin terjaga, Amiin,” tegas Kyai Acep.
Hal itu mengemuka dalam Halal Bihalal bertajuk “Dengan Semangat Ukhuwah Islamiyah Mari Kita Makmurkan Masjid dengan Khittahnya dan Tolak Politik Praktis di Masjid” di Masjid Jami Al Falah, Jl. Patriot, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa (3/7/2018).
Kyai Acep juga mengingatkan kepada jamaahnya agar tetap menjalin silaturahmi agar tidak mudah terpecah belah karena kepentingan yang berbeda. Dirinya juga meminta perbedaan suku, agama dan golongan harus disikapi secara bijak.
“Indonesia ini negara besar yang sudah ditakdirkan sebagai negeri berbilang kaum, di dalamnya terdiri dari suku, agama, kelompok dan golongan yang beragam. Jadikan perbedaan itu agar kita lebih kuat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kyai Acep bersyukur Pilkada Serentak 2018 kemarin bisa berjalan dengan aman dan lancar. Dia pun berpesan agar dilakukan upaya rekonsiliasi sosial antarwarga pasca Pilkada untuk kembali merajut silaturahmi.
“Rajut lagi silaturahmi, karena kita semua bersaudara. Alhamdulillah Pilkada kemarin bisa berjalan lancar dan aman,” ucapnya.
Kyai Acep juga menyoroti fenomena kampanye politik #2019GantiPresiden di dalam Masjid. Dia sependapat jika umat wajib melek politik, dan harus paham politik tapi jangan keblinger. “Dalam bermasyarakat silahkan berpolitik, tapi berpolitik di dalam Masjid itu gak boleh dan itu namanya politisasi Masjid,” jelasnya.
Kyai Acep juga menghimbau untuk tidak ikut-ikutan terpancing dan termakan fanatisme primodialisme yakni mengusuh khilafah. Indonesia, kata dia, sudah sepakat dengan Pancasila sehingga khilafah yang digaungkan terlalu beresiko. Kita sudah sepakat Pancasila, jangan lagi dirubah-rubah karena itu sudah kesepakatan,” kata dia lagi.
Disela-sela acara juga dilakukan deklarasi Pengurus dan Takmir Masjid Jami se Kota Bekasi menolak segala bentuk politisasi Masjid. Mereka menyerukan agar masjid dikembalikan sesuai dengan fungsinya, yakni sebagai tempat ibadah dan menolak segala bentuk ceramah provokatif untuk kepentingan politik tertentu.
“Kami menyatakan siap menjaga peran dan fungsi masjid sebagai tempat ibadah kepada Allah. Pusat gerakan dakwah, pendidikan dan kegiatan sosial keagamaan lainnya,” tegas Ketua DKM Al Falah Irwan Dauani saat membacakan deklarasinya disela-sela Halal Bihalal bertajuk “Dengan Semangat Ukhuwah Islamiyah Mari Kita Makmurkan Masjid dengan Khittahnya dan Tolak Politik Praktis di Masjid” di Masjid Jami Al Falah, Jl. Patriot, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa (3/7/2018).
Lebih lanjut, Irwan mengatakan pihaknya juga ikut menyerukan kepada umat Islam ikut turut serta terlibat aktif dalam menjaga dan memakmurkan Masjid sebagai tempat ibadah dan tempat menyampaikan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
Selain itu, kata dia, harus selalu menjaga suasana keummatan yang kondusif, harmoni dan serta menghargai perbedaan yang ada agar tercipta kehidupan yang dinamis, ukhuwah dan damai. Takmir Masjid se Kota Bekasi itu juga menyatakan dengan tegas menolak segala bentuk ceramah provokatif dan kegiatan lainnya yang ditujukan untuk kepentingan politik praktis.
“Menjaga persatuan dan kesatuan untuk terciptanya kota Bekasi yang cerdas, bermartabat dan religus serta Indoneia yang baldatul thoyyibatun warobbul ghofur,” tukasnya.