Jakarta – Perayaan Waisak yang jatuh pada tanggal 23 Mei 2024, merupakan momen sakral bagi umat Buddha di Indonesia. Tahun ini, Kementerian Agama RI telah menetapkan tema peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 yaitu “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia”. Tema ini menekankan pentingnya kesadaran akan keberagaman sebagai jalan menuju kehidupan yang luhur, harmonis, dan bahagia.
Sejalan dengan tema tersebut, staf khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Dr. Antonius Benny Susetyo, kembali menegaskan bahwa momentum Hari Raya Waisak adalah saat yang tepat untuk merajut kembali semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam pandangan beliau, semangat dan nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan utama dalam upaya merawat persatuan dan kesatuan demi kesejahteraan bersama. Melalui Pancasila, bangsa Indonesia diharapkan dapat berjalan bersama menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Doktor ilmu komunikasi politik ini lebih lanjut menekankan bahwa Hari Raya Waisak bukan hanya menjadi perayaan agama bagi umat Buddha, tetapi juga menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk merajut persatuan dan kebersamaan dalam keberagaman. Di tengah keragaman suku, budaya, dan agama, Waisak dapat menjadi simbol gotong royong dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata. Indonesia, sebagai negara yang berdasarkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, memiliki kekayaan keragaman yang luar biasa. Terdiri dari 714 suku dengan berbagai etnis dan budaya, merajut kebersamaan dan persaudaraan di antara anak-anak bangsa sangat penting untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila.
“Menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman adalah simbol yang menyatukan bangsa kita.” tegasnya.
Pancasila, sebagai dasar negara, mengajarkan kita untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, harus menjadi pegangan dalam setiap tindakan kita.
“Perayaan Waisak mengingatkan kita bahwa, meskipun kita berbeda dalam banyak hal, kita tetap satu dalam bingkai Pancasila. Dalam semangat Waisak, kita diajak untuk mengembalikan spirit bangsa yang besar. Bangsa yang tidak hanya menghargai dan menerima perbedaan, tetapi juga mampu merajut persatuan dan kesatuan demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.” ungkapnya.
Benny menegaskan bahwa potensi keragaman budaya serta sumber daya alam yang kita miliki harus menjadi kekuatan untuk menciptakan ekosistem yang harmonis dan sejahtera. Salah satu nilai penting yang diajarkan oleh Pancasila adalah gotong royong. Nilai ini sangat relevan dalam konteks perayaan Waisak. Gotong royong bukan hanya berarti bekerja sama dalam hal-hal besar, tetapi juga dalam hal-hal kecil sehari-hari.
“Dalam kehidupan bermasyarakat, gotong royong bisa diwujudkan dalam bentuk saling membantu, menghargai, dan memahami perbedaan. gotong royong adalah salah satu kunci utama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam semangat Waisak, kita harus mewujudkan gotong royong dalam tindakan nyata. Bukan hanya sebagai slogan, tetapi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.” jelasnya.
Dr. Antonius Benny Susetyo lebih lanjut menekankan bahwa dalam upaya mewujudkan kesejahteraan, perbedaan pandangan, politik, dan cara berpikir tidak boleh menjadi penghalang. Justru, perbedaan tersebut harus dilihat sebagai kekayaan yang dapat memperkaya bangsa kita.
“Dalam perayaan Waisak, kita diingatkan untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi tercapainya kesejahteraan kemanusiaan dan keadilan sosial. Waisak adalah perayaan bersama bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dalam momen ini, kita disatukan oleh kesadaran bersama untuk terwujudnya dharma, yaitu kebaikan bagi seluruh unsur dan lapisan masyarakat.” bebernya.
“Dalam semangat Waisak, mari kita perkuat komitmen untuk selalu menjaga dan merawat keberagaman demi kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Kita semua juga perlu menyadari bahwa Perayaan Waisak juga merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat identitas kebangsaan kita.” lanjutnya.
Ia menekankan bahwa identitas kebangsaan tidak hanya dibentuk oleh kesamaan suku, agama, atau budaya, tetapi juga oleh kesamaan tujuan dan cita-cita. Dalam semangat Pancasila, identitas kebangsaan kita adalah identitas yang inklusif, yang menghargai keberagaman dan memperkuat persatuan.
“Dalam momen Waisak, mari kita perkuat komitmen untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi tercapainya cita-cita bersama, yaitu kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.” ajaknya.
Salah satu nilai utama dalam Pancasila, dijelaskan Benny adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam konteks perayaan Waisak, keadilan sosial dapat diwujudkan melalui tindakan-tindakan nyata yang membantu masyarakat yang membutuhkan. Ini bisa berupa bantuan kepada yang kurang mampu, perhatian kepada yang sakit, dan dukungan kepada yang lemah. Menekankan bahwa keadilan sosial harus menjadi salah satu tujuan utama kita sebagai bangsa.
“Dalam semangat Waisak, mari kita wujudkan keadilan sosial dalam setiap tindakan kita. Dengan begitu, kita tidak hanya merayakan Waisak sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai momentum untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.” ungkapnya.
Dalam perayaan Waisak 23 Mei 2024, kita diingatkan kembali akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam semangat Pancasila, perayaan Waisak menjadi momentum untuk merajut kebersamaan dan memperkuat komitmen kita untuk selalu menjaga dan merawat keberagaman. Dengan semangat gotong royong dan keadilan sosial, mari kita wujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Benny menutup pernyataannya dengan lebih lanjut menyatakan bahwa “Pada Akhirnya Perayaan Waisak bukan hanya menjadi momen untuk merayakan kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Buddha Gautama, tetapi juga sebagai momen untuk memperkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam semangat Pancasila dan mengutip kata-kata Bung Karno yang menyatakan bahwa keragaman bangsa Indonesia adalah taman sari dunia. Mari kita jaga dan rawat keberagaman ini demi tercapainya kehidupan berbangsa dan bernegara yang sejahtera, aman, dan sentosa. mari kita bersama-sama menuju kehidupan yang lebih baik, harmonis, dan bahagia. Selamat merayakan Waisak!”