Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya peran institusi TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas nasional bagi keberlanjutan pembangunan, di tengah gejolak yang melanda berbagai belahan dunia.
“Saudara-saudara bisa buka di Google untuk melihat kondisi di Eropa, Amerika, dan beberapa negara di Afrika. Tidak mudah. Saat ini, 96 negara terpaksa meminta bantuan dari IMF,” ujar Presiden Jokowi kepada pejabat TNI dan Polri di Istana Negara IKN, diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.
Dalam pertemuan itu, Kepala Negara menyampaikan kekhawatirannya mengenai situasi global saat ini yang penuh ketidakpastian.
Menurutnya, stabilitas di Indonesia sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan keberlanjutan pembangunan negara.
Ia mencontohkan, bahwa negara-negara yang tengah berkonflik, seperti di Timur Tengah, mengalami kesulitan besar dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi mereka.
“Tidak mungkin negara yang berkonflik bisa membangun. Nggak mungkin, coba saja lihat di negara-negara di Timur Tengah yang konflik, sudah berapa tahun mereka berkonflik, apa bisa membangun? Nggak mungkin bisa,” ujarnya.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa menjaga stabilitas memerlukan peran aktif TNI dan Polri yang profesional dan dipercaya oleh masyarakat.
Di tengah ketegangan geopolitik yang memanas, perang dagang, dan perlombaan memperkuat senjata yang menambah ketidakpastian global, Jokowi menilai tantangan-tantangan saat ini menjadi sangat kompleks.
“Tantangan-tantangan saat ini menjadi sangat kompleks, sulit diselesaikan dalam lingkup global, juga sangat sulit dikalkulasi,” ujarnya.
Jokowi juga menyatakan bahwa perhitungan ekonomi menjadi semakin sulit di kondisi global yang tidak normal.
“Mau hitung kurs dolar ke rupiah sulit. Mau berhitung harga minyak tahun depan berapa atau tahun ini diperkirakan, sangat sulit kalkulasinya,” katanya.
Dengan demikian, Presiden Jokowi menekankan bahwa fokus pada stabilitas nasional adalah kunci untuk menghadapi tantangan global dan memastikan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.