Jakarta – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) menyebut kelompok BARA KEMANG yang mendorong DPD, DPR dan MPR agar memproses pemakzulan Wapres Gibran adalah orang-orang yang putus asa dan ciri gelandangan politik.
“Ada fenomena baru muncul golongan putus asa. Seperti anak baru dewasa, cintanya ditolak jadi frustasi. Lama-lama seperti Amien Rais jadi gelandangan politik,” tegas Ketua Presidium JARI 98 Willy Prakarsa, hari ini.
Untuk diketahui, puluhan tokoh yang tergabung dalam Barisan Rakyat untuk Kedaulatan dan Kemandirian Bangsa (BARA KEMANG) yang dipimpin Refly Harun telah menyampaikan aspirasi kepada Pimpinan DPD RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2024).
Salah satu tuntutan utama BARA KEMANG adalah agar DPD, DPR dan MPR segera memproses pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Dia pun berpesan agar kelompok yang dipimpin Refly Harun ini tidak menjadi barisan sakit hati yang terus menebar provokatif dan sensasi semata.
“Seharusnya mereka ini bisa memberikan contoh yang baik untuk rakyat. Secara konstitusi Gibran sudah sah sebagai Wapres, kenapa barisan sakit hati ini masih koar-koar,” ucapnya.
Willy juga mengingatkan agar ruang publik tidak dikotori lagi dengan narasi-narasi kebencian dan meminta pihak-pihak tersebut berlapang dada menerima kenyataan bahwa suara rakyat memilih Gibran sebagai Wapresnya Prabowo.
“Dari awal Gibran digoyang terus, tapi semua itu tidak terbukti dan cuma fitnah. Kini kemenangannya juga digugat, kasian rakyat. Ingat vox populi vox dei,” pungkasnya.