JAKARTA – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) akan menggelar rangkaian acara refleksi, perenungan dan doa akhir tahun 2018 serta resolusi 2019 di Sekber Jari’98 Serpong Tangerang malam ini (31/12/2018).
Dalam kegiatan itu, nantinya Jari 98 akan mengulas kegiatan-kegiatan sebelumnya yang pernah berjalan menyikapi situasi perpolitikan dan isu update di tanah air. Juga memberikan semangat kepada kader-kader Jari 98 untuk rencana-rencana kegiatan kedepan. Turut juga dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, pentolan aktivis dan para ulama serta habaib.
Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa, mengaku perjuangannya masih belum selesai untuk mengawal pembangunan di era pemerintahan Jokowi – JK. Pihaknya pun berkomitmen akan terus mengawalnya hingga selesai masa pemerintahannya.
Disela-sela kesempatannya, Willy mengingatkan kembali gerakan yang pernah di buatnya dari awal hingga akhir 2018. Jari 98 di tahun 2018 sudah memantapkan diri dengan berusaha sekuat tenaga guna mendorong aktivis berkompeten guna maju dalam Pilpres 2019.
“Kita sudah dari awal 2018 sebelum memasuki tahun politik, JARI 98 sudah menyatakan menolak mendukung apabila ada capres berlatar belakang militer di Pilpres 2019,” tegas Willy, hari ini.
Berikutnya, kata Willy, pihaknya yang kerap melontarkan kritikan pedas kepada oposisi itu agar lebih peka terhadap nasib rakyat miskin ketimbang bikin gaduh dengan gerakan hastag 2019 Ganti Presiden.
“Kegaduhan sengaja dimunculkan, oposisi membuat gerakan hastag 2019 Ganti Presiden. Padahal masa kampanye belum selesai. Ini kami ingatkan, harusnya mereka bantu rakyat jangan cuma jadi kompor mleduk saja. Bisanya provokator,” sindir Willy lagi.
Lebih lanjut, Willy juga menyakini bahwa Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto masih sulit merebut kursi RI 1. Hal ini dikarenakan calon pentahana, Jokowi Widodo masih disukai oleh masyarakat. Meski Jokowi kerap mendapatkan serangan dari lawan politik. Namun, hal itu justru membuat Jokowi semakin disukai oleh rakyat.
“Semakin Jokowi diserang oleh lawan politiknya lewat isu ini dan itu, semakin kinclong rakyat akan memilihnya,” kata dia.
Tepat hari Sabtu, 10 November 2018 pihaknya bersama ribuan aktivis 98 memantapkan diri dengan mendeklarasikan dukung kepada Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Acara tersebut di gelar di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11).
Selain itu, kata Willy, JARI 98 yang kerap berseberangan dengan gerakan Persaudaraan Alumni 212 itu juga memberikan sindiran tajam. Katanya, prediksi PA 212 yang sudah bermain politik akhirnya terbukti. Dia membeberkan bahwa para pengusung PA 212 juga berkecimpung dalam dunia politik.
“Terbukti kan semua analisa Jari 98 bahwa reuni 212 hanya untuk kampanye Prabowo. Tapi heran kenapa Prabowo sangat diidolakan dan jadi figur Capres pilihan ijtima ulama. Publik tahu Prabowo gak berani jadi imam sholat, juga gak mau ikutan lomba ngaji bareng Capres. Kan semakin tahu kadar ke Islamannya. Kenapa jadi terbolak-balik,” terang dia.
Willy melanjutkan kegaduhan hoaks yang pernah dimainkan oleh kubu Prabowo yakni aksi hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet. Ia pun berpesan dan mengancam agar Prabowo cs tidak mengeluarkan lagi pernyataan-pernyataan hoaks, apalagi untuk menyerang kinerja pemerintahan Jokowi.
“Harusnya mereka berkaca diri mumpung ini kami refleksikan. Prabowo banyak-banyaklah berkaca sebelum memasuki 2019,” beber nya.
Lebih jauh, Willy kembali menyentil mantan Danjen Kopassus tersebut yang salah mengucap nama Rasulullah Shallaallahu Alaihi Wasallam. Pihaknya mendesak agar Prabowo meminta maaf kepada umat muslim.
“Prabowo minta maaf itu harus. Tapi sampai sekarang tidak gentle dan gak ada sikap ksatrianya untuk minta maaf, malah menutupi isu lain,” sebutnya.
Oleh karenanya, tambah Willy, di resolusi 2019 JARI 98 berkomitmen akan menghadang laju Prabowo sebelum masa Pilpres 2019.
“Kami tidak ingin orang jahat berkuasa. JARI 98 akan sekuat tenaga menghentikan laju Prabowo sebelum Pilpres 2019. Resolusi 2019 adalah memberikan jalur mulus kepada Jokowi – KH Maruf Amin agar menang di Pilpres 2019, karena rakyat yang berkehendak demikian,” pungkasnya.