JAKARTA – Sekretaris Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nur Khamim Juremi meminta kepada segenap masyarakat agar menjelang Pileg dan Pilpres 2019 senantiasa menjaga suasana tetap aman dan damai. Menurutnya, dalam menentukan pilihan pemimpin terbaik masyarakat harus selalu menggunakan pikiran yang jernih.
“Saya merasakan hubungan antar pendukung kontestan sangat panas. Penyebaran ujaran kebencian dan berita hoaks di media sosial sangat masif,” katanya, kemarin.
Dikatakan Khamim, jika kondisi ini terus dibiarkan maka dampaknya tidak akan menguntungkan siapapun. Antar elemen bangsa bisa terpecah belah lantaran saling mempertahankan ego kelompoknya.
“Seharusnya Pemilu tidak boleh membuat hubungan kita menjadi saling terputus. Sebab kedepan kita harus saling bersinergi dan berkalaborasi dalam memajukan bangsa,” katanya.
EKSPERIMEN DEMOKRASI
Pemilu dan Pileg serentak 2019 sendiri menurut Khamim, merupakan eksperimen demokrasi. Diharapkan kedepan semua pihak lebih mampu melaksanakan Pemilu yang berkualitas. Apalagi Pemilu merupakan sarana demokrasi menuju kesejahteraan umat.
“Karena melalui Pemilu kita berupaya untuk memilih tokoh dan pimpinan yang dapat diandalkan,” ucapnya.
Khamim benar-benar berharap agar Pileg dan Pilpres 2019 mendatang berjalan dalam suasana yang damai.
“Segenap tokoh politik diharapkan mampu mengajak para pendukungnya untuk mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini,” tandasnya.