Jakarta – Ketua umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar mengingatkan agar peringatan hari Hak Asasi Manusia yang jatuh pada 10 Desember nanti tidak disusupi oleh pihak-pihak yang ingin mendiskreditkan Polri tetapi menjadi peringatan untuk menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
“Perayaan hari HAM itu suatu peringatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya untuk menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi yang dimiliki jadi jangan lah dirusak oleh kepentingan politik tertentu,” tegas Semar, hari ini.
Kendati demikian, dia juga memastikan gerakan demo dalam setiap momentum yang kerap ditunggangi oleh penumpang gelap itu tidak akan berdampak apapun. Mengingat publik tanah air sudah cerdas mana itu kepentingan politik atau gerakan murni.
“Kalau ada demo rasanya sih biasa aja ya tidak berdampak apapun walau penumpang gelap selalu saja menunggangi setiap momentum tapi masyarakat kita sudah pandai memilih mana kepentingan politik kelompok tertentu mana yang bukan,” katanya.
Semar juga menyatakan wacana beberapa pihak yang ingin institusi kepolisian dibawah koordinasi kementerian dalam negeri sebagai sebuah kemunduran dalam bernegara. Semar mengatakan Polri dibawah presiden secara langsung merupakan amanat reformasi agar kinerja institusi kepolisian lebih profesional saat itu.
“Usul Polri di bawah Kemendagri itu suatu kemunduran dan tidak sesuai dengan nafas perjuangan reformasi karena dulu ketika kita demo terkait hal ini prinsipnya Polri berdiri sendiri tidak di naungi institusi apapun tapi langsung dibawah presiden jadi jangan disesatkan seolah agenda reformasi itu Polri tidak boleh dibawah TNI tapi boleh di bawah kemendagri ya ini sesat pikir namanya,” tegas Semar yang juga aktivis 98 tersebut.
Menurut Semar kinerja institusi kepolisian saat ini sudah sangat baik dan profesional sesuai dengan tugas serta kewenangan yang dimiliki sebagaimana diatur dalam perundang-undangan tentang kepolisian.
“Rampai Nusantara sangat percaya kepada Polri yang sudah profesional dan menjalankan tugasnya bahkan kinerja Polri kami apresiasi karena telah berhasil dengan gemilang mensukseskan gelaran pesta demokrasi Pilpres , Pileg dan yg baru saja pilkada serentak berjalan dengan sangat lancar, aman dan damai,” tambahnya.
Menurut Semar beberapa isu yang saat ini mendiskreditkan kepolisian datang dari oknum tertentu yang dinilai memiliki kepentingan politik untuk kelompok mereka.
“Polri didiskreditkan bukan karena kinerjanya tapi karena kepentingan politik tertentu kelompok tersebut,” ujar Semar.
Sementara itu, ia juga menanggapi usulan pembatasan penggunaan senajata api untuk Polri yang menurutnya cukup dilakukan screaning yang ketat untuk anggota yang akan diberikan kewenangan menggunakan senajata api.
“Bukan pelucutan senjata api tapi polri harus lebih selektif lagi dalam memberikan senjata api kepada anggota nya misalnya dengan test kejiwaan atau pengendalian diri yg ditingkatkan lagi dilakukan secara rutin dan lebih ketat lagi sehingga menjadi tolok ukur anggota ketika diberikan tanggung jawab memegang senjata api,” pungkasnya.