Banten – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi kepada Kapolda Banten, Irjen Pol. Suyudi Ario Seto, atas dedikasinya dalam melaksanakan program Polisi Peduli Pengangguran (Poliran) melalui pendirian Balai Pelatihan Poliran. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan pekerja khususnya di wilayah Banten.
Rizqi Fathul Hakim, Ketua Umum PB INSPIRA, menyatakan bahwa pendirian Balai Pelatihan Poliran ini sejalan dengan misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. “Kami mengapresiasi upaya Kapolda Banten yang sejalan dengan misi Nasional untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat,” ujar Rizqi.
Balai Pelatihan Poliran yang berlokasi di Kasemen ini dirancang untuk melatih anggota Polri maupun masyarakat umum agar lebih peduli terhadap lingkungan. Poliran sendiri memiliki tiga fokus utama, yaitu di bidang industri, ketahanan pangan, dan lingkungan hidup. Program ini diharapkan dapat memberikan keterampilan yang relevan dan meningkatkan daya guna masyarakat.
Kapolda Banten, Irjen Pol. Suyudi Ario Seto, menyampaikan bahwa Balai Poliran akan menjadi pusat pelatihan yang komprehensif. “Kami memastikan bahwa fasilitas ini siap digunakan untuk pengelolaan sampah, pertanian, dan peternakan. Ini merupakan langkah konkret untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Rizqi Fathul Hakim menambahkan, “Dengan adanya Balai Poliran, INSPIRA berharap dapat mempercepat penyerapan tenaga kerja lokal dan mengurangi angka pengangguran melalui pelatihan yang tepat dan relevan.” Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat dalam mencapai tujuan ini.
Pada Senin (9/12), Kapolda Banten melakukan pengecekan kesiapan Balai Poliran. Pengecekan meliputi fasilitas pengelolaan sampah organik dan non-organik, sistem hidroponik, perikanan, peternakan ayam, serta penambahan tanah uruk untuk peternakan kambing atau domba. “Kami memastikan setiap aspek siap mendukung program pelatihan yang efektif,” tambah Suyudi.
Dalam pelatihannya, Balai Poliran akan menerapkan berbagai teknik seperti daur ulang sampah organik menjadi pupuk, pengolahan sampah anorganik menjadi produk bernilai ekonomis, serta budidaya hidroponik. “Ini akan membantu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam bidang pertanian dan pengelolaan lingkungan,” jelas Suyudi.
Rizqi Fathul Hakim juga menyoroti bahwa program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan kerja tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan. “Kami melihat Balai Poliran sebagai langkah strategis untuk mengatasi masalah pengangguran sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan hidup,” ungkapnya.
PB INSPIRA berharap bahwa dengan adanya Balai Pelatihan Poliran, lebih banyak masyarakat dapat memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja. “Kami akan terus mendukung inisiatif seperti ini yang memiliki dampak positif langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Rizqi.
Balai Pelatihan Program Poliran ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diikuti oleh daerah lain dalam upaya meningkatkan lapangan kerja dan membangun masyarakat yang lebih mandiri serta peduli lingkungan.