KENDAL – Sarasehan Publik Wawasan Kebangsaan merupakan langkah yang sangat baik untuk mengantisipasi adanya isu-isu yang berkembang di masyarakat agar dapat memfilter informasi yang ada dengan melakukan pendekatan dan memberikan pembinaan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kendal, Mirna Anisa saat memberikan sambutan tertulis dalam kegiatan Sarasehan Publik wawasan Kebangsaan bertema Sukseskan Pileg dan Pilpres 2019 dengan Rasa Aman, Damai, Antihoax dan Teror yang digelar oleh Aliansi Masyarakat untuk Penegakan Hukum (Ampuh) Kabupaten Kendal.
Sarasehan yang diikuti angota LSM dan ormas ini menghadirkan narasumber dari Polres Kendal, Pemkab Kendal dan tokoh LSM, Senin (18/2) yang digelar di Gedung OR II Setda Kendal.
Kegiatan yang diadakan menjelang Pemilu Serentak 2019, diharapkan bisa mengantisipasi adanya gangguan-gangguan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab dengan menyebar hoax dan teror yang meresahkan masyarakat yang akan mengganggu ketenteraman dan ketertiban.
“Kami berharap situasi dan kondisi di kab Kendal tetap kondusif, aman dan nyaman,” harapnya.
Bupati Mirna meminta kepada masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kerukunan bersama dalam mewujudkan Kabupaten kendal yang aman dan kondusif.
“Jangan sampai karena berbeda pilihan di pemilu mengakibatkan antar teman dan tetangga menjadi tidak rukun atau anak sama orang tua tidak rukun,” ucapnya.
Ditambahkan, perbedaan pilihan politik diharapkan tidak berujung pada perpecahan apalagi merusak persaudaraan karena beda pilihan merupakan hal yang wajar dan menjadi hak setiap orang dalam sebuah negara demokrasi.
Sementara itu Ketua Ampuh, Aris Mustofa mengatakan, bahwa Ampuh mendukung penuh penanggulangan teror dan berita hoax di Kabupaten Kendal.
“Melalui kegiatan sarasehan ini, saya mengajak kepada masyarakat kabupaten Kendal untuk bersama-sama menjaga ketenteraman dan ketertiban di lingkungannya masing-masing,” himbaunya.
Dikatakan Aris, Ampuh berkomitmen untuk menyukseskan pemilu di Kabupaten Kendal dapat berjalan aman, damai, anti teror dan berita hoax.