Jakarta – Koordinator Gerakan Pemuda Cinta Indonesia, Hans Domika, menilai Veronica Koman adalah adalah provokator dan dalang adu domba anak bangsa.
“Veronica tidak lebih dari seorang pencundang. Ia hanya seorang provokator bahkan hobi adu domba,” kata Hans dikutip pada Minggu (16/2/2025).
Dia menegaskan, apa yang dilakukan Veronica juga merupakan upaya pecah belah masyarakat Papua yang saat ini puas dengan program pemerintah.
“Ini upaya pecah belah agar masyarakat Papua tidak bersatu. Itu kan yang diinginkan oleh si provokator Veronica Koman. Masyarakat senang dengan program pemerintah saat ini,” Hans menegaskan.
Kata Hans, apa yang telah dilakukan oleh pemerjntahan saat ini adalah wujud nyata untuk mencerdaskan anak-anak bangsa dengan kebutuhan gizi yang cukup.
“Kita jangan mau dipecah belah sama oknum satu itu. Apakah dia berani pulang ke Indonesia? Jangan politisi masyarakat di sana,” ujar dia lagi.
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia, termasuk di Papua.
Salah satu wujud nyata dari upaya ini adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang untuk memastikan pelajar mendapatkan asupan gizi yang cukup demi menunjang perkembangan dan kecerdasan mereka.
Namun, program yang seharusnya membawa manfaat ini justru dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menanamkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat.
Veronica Koman, yang sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang dan takut kembali ke Indonesia yang sering menyuarakan narasi anti-pemerintah, kembali muncul dengan retorika provokatifnya.
Dari luar negeri, ia menyebarkan ketakutan dan menuduh program MBG sebagai bentuk manipulasi dari Jakarta.