Opini

Pentingnya Kepercayaan Publik terhadap Polri

Kejadian tragis yang menimpa tiga anggota Polri di Way Kanan, Polda Lampung, saat mereka menjalankan tugas memberantas perjudian di bulan suci Ramadan, seharusnya menjadi perhatian serius semua pihak. Namun yang lebih menyedihkan, insiden ini seakan dianggap hal biasa. Tidak ada gelombang protes besar-besaran, tidak ada kecaman keras dari ormas-ormas Islam, tidak ada suara lantang dari para ulama.

Bandingkan jika yang menjadi korban adalah anggota ormas atau kelompok masyarakat lainnya, maka bisa dipastikan akan terjadi demonstrasi berjilid-jilid, kecaman keras di media sosial, dan desakan penegakan hukum yang cepat.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya terletak pada persepsi publik terhadap Polri.

1).Persepsi Publik Menentukan Dukungan Masyarakat

Di era demokrasi, kepercayaan publik adalah aset paling berharga bagi institusi negara, termasuk Polri. Ketika persepsi publik terhadap Polri rendah, maka benar pun akan dianggap salah. Sebaliknya, jika kepercayaan publik tinggi, bahkan kesalahan bisa dimaklumi.

Saat ini, Polri masih berjuang membangun kembali kepercayaan publik yang selama ini terus digerus oleh berbagai isu dan propaganda negatif. Banyak pihak yang dengan sengaja membentuk opini negatif tentang Polri, sehingga meskipun ada anggota Polri yang gugur dalam tugas mulia seperti memberantas perjudian di bulan Ramadan, masyarakat justru diam dan tidak menunjukkan empati yang seharusnya.

2). Ketidakadilan dalam Respon Publik terhadap Polisi yang Gugur

Tragedi ini seharusnya menggugah semua pihak, terutama ormas-ormas Islam dan para ulama, untuk angkat suara. Polisi yang gugur ini sedang berjihad memberantas kemaksiatan, menjalankan tugas untuk menegakkan hukum di bulan yang suci.

Namun, tidak ada aksi besar-besaran, tidak ada demo, tidak ada pernyataan sikap keras dari ormas-ormas keagamaan.
Sangat berbeda ketika kejadian serupa menimpa kelompok lain, di mana langsung terjadi aksi demonstrasi, kecaman luas di media sosial, dan tekanan terhadap pemerintah.

Fenomena ini harus menjadi refleksi bersama: mengapa pengorbanan polisi seakan dianggap biasa?

3). Saatnya Meningkatkan Kepercayaan Publik terhadap Polri

Untuk mengatasi masalah ini, Polri perlu:

1️⃣ Membangun komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat, termasuk ormas dan tokoh agama.
2️⃣ Meningkatkan transparansi dalam penegakan hukum agar publik melihat Polri sebagai institusi yang adil.
3️⃣ Melawan propaganda negatif yang terus berusaha menurunkan citra Polri di mata masyarakat.
4️⃣ Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya peran Polri dalam menjaga ketertiban dan keamanan.

Polri bukanlah musuh masyarakat. Polri adalah garda terdepan dalam menjaga keadilan dan ketertiban.

4). Dukung Polri, Jangan Biarkan Mereka Berjuang Sendiri!

Kita tidak boleh membiarkan tragedi ini berlalu begitu saja. Jika hari ini kita diam, maka bukan tidak mungkin ke depannya polisi akan terus menjadi sasaran kekerasan, dan kepercayaan terhadap hukum akan semakin hilang.

Kami mengajak seluruh masyarakat, ormas Islam, dan para ulama untuk mendukung Polri dalam menegakkan hukum, terutama dalam pemberantasan perjudian dan kejahatan lainnya.

Jangan biarkan polisi berjuang sendiri!

Keadilan bukan hanya untuk kelompok tertentu, keadilan adalah untuk semua!

Zandre Badak
Masyarakat Pecinta Polisi Indonesia

Most Popular

Babenya adalah baca berita nya dari beragam situs berita populer; akses cepat, ringan dan hemat kuota internet.

Portal Terpercaya.

Copyright © 2016 BaBenya.com.

To Top