Jakarta – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) dan Jaringan Bersama Rakyat untuk Gibran (JABRIG) meminta semua pihak untuk tidak memfitnah 3 Polisi ksatria yang gugur ditembak oleh oknum TNI saat gerebek judi sabung ayam di Way Kanan Lampung.
“Pertama kami turut berduka cita yang mendalam atas gugurnya 3 ksatria Polisi yang tewas di tembak oleh oknum TNI. Hargai bulan suci Ramadhan, jangan fitnah orang sudah meninggal dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Doakan semoga para Almarhum mendapat ridho Allah SWT dan husnul khotimah,” ungkap Ketua Presidium JARI 98 Willy Prakarsa, hari ini.
Kata Willy, peribahasa mengatakan, gajah mati meninggalkan gading, macan mati meninggalkan belang, lalu orang mati meninggalkan cerita kehidupan yang telah diperankan selama hidupnya.
Dan, kata Willy, Allah SWT melarang hambaNya untuk mencari kambing hitam dengan menuduh orang yang tidak bersalah atas kesalahan yang ia lakukan.
“Barang siapa mencari kambing hitam dengan menuduh saudara Muslimnya yang tidak bersalah maka ia telah melakukan dosa besar. Apalagi 3 Polisi ini sudah meninggal, tidak bisa melakukan pembelaan sama sekali,” ucapnya.
Willy pun meminta agar kasus penembakan 3 Polisi Way Kanan tidak mengalihkan perkara pokoknya.
“Fokus pada perkara penembakan 3 Polisi Way Kanan oleh oknum TNI dulu sampai tuntas, jangan mengalihkan substansi masalah lain,” pungkasnya.