Jogja – Aliansi Bela Garuda (ABG) menggelar acara Labuhan Kebangsaan dengan tema “Pisungsun labuh Labet kawula Prasetya Bangsa” di Pantai Parang Kusumo, Bantul, Yogyakarta, Minggu (30/7) sore.
Kegiatan ABG itu didukung oleh sejumlah ormas di Yogyakarta antara lain GP Ansor DIY, Banser DIY, Banteng manunggal perjuangan (BAMPER), Gerakan Sigap Sosial dan Kemanusiaan (GASSAK), JOXZIN Pro ABG, Gerakan Alumni dan Mahasiswa ISI Yogya untuk aksi Budaya Nusantara Waspada (GAMIS ABU NAWAS), dan Merawat Pancasila Untuk Indonesia (MERAPI).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 650 orang yang terdiri dari gabungan beberapa ormas dengan rincian 300 orang membentuk barisan pawai, dan pengunjung pantai parang kusumo berjumlah 350 orang.
Barisan pawai itu dimulai dengan upacara adat Labuhan di Pesanggrahan Cepuri Parangkusumo dengan dipimpin oleh Spiritualis dan Pegiat Sosial Masyarakat, Ki Hari Cahya. Adapun rincian kegiatannya antara lain Barongsai Liang liong, Gerak gelombang Merah Putih 70 Meter, Pembawa Uborampe, Tarian tradisional oleh Warto Songodjie dan Anter dance, Prajurit Bregodo Prasembaja.
Kegiatan ini diawali dengan orasi oleh ketua panitia pelaksana labuhan kebangsaan, Yoyock Suryo. Dalam orasinya itu Yoyock menegaskan bahwa Aliansi Bela Garuda berkomitmen mendukung sepenuhnya Ideologi Pancasila, NKRI, dan UUD 1945.
“Aliansi Bela Garuda mendukung sepenuhnya bentuk negara kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan Khilafah atau yang lain,” katanya.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan pawai berjalan kali menuju ke pinggir pantai sembari menampilkan atraksi barongsai. Kemudian peserta pawai membentuk formasi setengan lingkaran dengan dipagari bendera merah putih.
Dalam formasi itu peserta Labuhan mengheningkan cipta bersama dan berdoa untuk keselamatan bangsa. Kemudian dilanjutkan dengan tari-tarian tradisional dan upacara adat Labuhan dengan melarung uborampe dan dua simbol bendera, yaitu bendera putih yang bertuliskan ormas radikal dan bendera hitam yang bertuliskan ormas anti pancasila.