JAKARTA – Ratusan pemuda yang tergabung dalam Gema Muslim Indonesia (GMI), kembali mengepung Gedung KPU RI, Rabu (24/4/2019).
Hal ini dilakukan lantaran viral hubungan saudara kaka beradik antara Komisioner KPU Ilham Saputra dan Yuga Aden Timses BPN Prabowo-Sandi terus berpolemik.
“Ada upaya menyembunyikan bau bangkai apa yang dilakukan Komisioner KPU ini dan faktanya kakak kandungnya berada di kubu BPN Prabowo Sandi. 02 teriak KPU curang, gak kebalik apa ya. Ada yang disusupkan di KPU tu, emangnya siapa,” tegas Korlap aksi Khaerul.
Lebih lanjut, Khaerul menuding Ilham telah bersikap culas dan curang. Sebab jika bau bangkai itu tidak terbongkar, maka Ilham bakal tidak akan mengaku.
“Ada itikad tidak baik, tidak jujur dari Ilham yang berupaya menyembunyikan fakta haram tersebut,” tutur Khaerul lagi.
Dia melanjutkan bahwa kode etik DKPP harusnya mengusut persoalan tersebut dan dijadikan sebagai pelanggaran berat kode etik.
“Kenapa DKPP bisa kecolongan dan kenapa baru tercium bau bangkainya. DKPP harus usut itu sebagai pelanggaran berat kode etik,” sebut Khaerul.
Lebih jauh, Khaerul menyakini karena adanya hubungan keluarga bahkan kakak beradik antara Komisioner KPU Ilham Saputra dan Yuga Aden Timses Prabowo Sandi bisa berpotensi menimbulkan ketimpangan hasil Pilpres 2019. Pihaknya juga menyayangkan kenapa Ilham dan Yuga tak melakukan klarifikasi sejak awal ke publik.
“Seharusnya sebagai seorang komisioner harus mengumumkan ke publik jika dia memiliki hubungan keluarga dengan salah satu Timses sejak awal,” pungkasnya.
Diketahui, sempat beredar foto Ilham bersama ibunya serta foto Yuga bersama ibunya. Ilham membenarkan kabar hubungan keluarga dengan Yuga. Dia juga menyebut Yuga dalam silsilah keluarga anak keempat, sedangkan Ilham anak kelima. Adapun Yuga diketahui sebagai loyalitas Sandiaga Uno, sejak Sandi mencalonkan diri sebagai cawagub DKI.
