JAKARTA – Putusan sengketa Pilpres 2019 oleh Mahkamah Konsitusi diharapkan bisa menjadi pintu awal rekonsiliasi nasional pasca hiruk pikuk konstelasi politik yang menguras energi kehidupan bernegara.
Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai putusan MK bisa menjadi “akhir” sekaligus “awal” dari kompetisi politik dan rekonsiliasi nadional.
“Pemilu kali ini sangat lelah, karena kampanye nya lumayan panjang. Oleh karena itu tidak ada lagi 01 dan 02,” tegas Masinton.
Hal itu mengemuka dalam Talk Show Kebangsaan bertema “Rekonsiliasi Nasional Menjelang Pengumuman MK terkait Sengketa Pemilu” di Gedung IASTH Lt 3 UI Salemba, Rabu (26/6/2019).
Dia mencermati soal putusan MK bahwa sebagai negara hukum harus sesuai konstitusi melalui tahapan di MK dan itulah yang diatur dalam mekanisme negara hukum dan negara demokrasi. Maka itu, putusan MK ini harus dijadikan awal dari merekatnya kembali persaudaraan. Semua pihak harus legowo menerima hasil yang diputuskan MK.
“Saya berkeyaninan melalui musyawarah hakim putusan sengketa Pemilu akan diputuskan sesuai regulasi hukum dan kontitusi. Bung Karno pernah mengatakan bersatu karena kuat dan kuat karena bersatu itulah yang disampaikan Bung Karno. Karena itulah kita sebagai negara dan bangsa yang besar haruslah bersatu,” jelas Masinton.
Sementara itu, Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi menuturkan bahwa hari ini menunjukan ke Indonesiaan yang besar dilihat dari suku dan mahasiswa dari perguruan tinggi se Nasional berkumpul dalam kegiatan talk show kebangsaan. Melihat gejolak yang ada di Timur Tengah sangat lah miris lantaran kondisi yang sampai saat ini belum berakhir.
“Rekonsiliasi harus dipahami dari perbedaan yang ada lalu adanya persatuan di dalam itu dan juga kita harus percaya terhadap lembaga negara. Timur tengah tidak dapat bersatu karena perbedaan yang tidak dapat disatukan, tetapi berbeda dengan Indonesia karena Indonesia ada alatnya pemersatu bangsa yaitu Pancasila,” sebut Luthfi.
Ditempat yang sama, Nurul Amalia menjelaskan pembenahan permasalahan jika ingin negara ini maju, yakni perlunya sebuah keadilan secara merata.
“Kita harus benahi akar permasalahannya agar negara ini maju,” katanya.
Ferdinand Hutahean membeberkan kunci penting hari ini Indonesia tetap baik dan kokoh yakni masih adanya nasionalisme. Kata dia, semua rakyat Indonesia haruslah bersatu dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa ini.
“Kita harus lah bersatu dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa ini,” pungkasnya.