JAKARTA – Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) mendukung langkah tegas Polisi yang telah membubarkan aksi unjuk rasa oleh belasan orang dan mengatasnamakan Gerakan Rakyat Peduli Bangsa (GRPB) dan Formula di depan DPRD DKI Jakarta, Senin (6/9/2021).
Pasalnya, aksi demo tersebut telah menimbulkan kerumunan massa dan melanggar protokol kesehatan ditengah DKI Jakarta berstatus PPKM level 3.
“Langkah tegas Polri sudah tepat untuk membubarkan massa yang menimbulkan kerumunan. Penyampaian aspirasi tidak dilarang, tapi pendemo beri contoh yang baik ke rakyat agar tidak membuat kegaduhan dengan melanggar prokes,” tegas Ketua GPMI H. Syarief Hidayatulloh, hari ini.
Lebih lanjut, Syarief mengaku sangat menyayangkan adanya kerumunan massa saat aksi demo tersebut. Padahal, kata dia, penyaluran aspirasi lebih aman sudah tersedia.
“Banyak cara demokratis untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Janganlah ambil resiko apabila ada cara yang lebih aman. Mari bersama-sama berjuang dengan Pemerintahan Jokowi untuk menekan angka covid-19,” terang Syarief.
Lebih jauh, Syarief menilai aksi kerumunan massa tersebut juga sangat berpotensi meningkatkan penularan virus covid-19 di masyarakat. Kata dia, semua wilayah di Indonesia pada dasarnya merupakan wilayah berisiko.
“Saat ini yang dibutuhkan adalah empati terhadap semua pejuang pandemi COVID-19, termasuk empati kepada aparat yang menjaga masyarakat agar taat protokol kesehatan dan masyarakat yang bahu membahu mengatasi pandemi,” jelasnya.
Kata dia lagi, justru saat ini masyarakat harus menghindari aktivitas kerumunan seperti demonstrasi karena bisa mempercepat persebaran COVID-19.
“Penting sekali untuk menghindari aktivitas yang menyebabkan kerumunan. Aksi-aksi demonstrasi yang bisa menjadi klaster penyebaran COVID-19, dimana saat ini daya penularannya sangat cepat,” tukasnya.