Jakarta – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) mengaku bangga dengan tim Polwan Polri yang berhasil menaklukkan Puncak Jaya, Papua, pada Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2017. Alhasil, bendera Merah-Putih dan Tribrata pun bisa dikibarkan di lokasi yang juga dikenal dengan nama Puncak Carstensz itu.
Pasalnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun bakal memberikan penghargaan kepada Polwan yang sudah berhasil mendaki gunung tertinggi di Indonesia itu yang merupakan satu dari tujuh titik paling tinggi di dunia (seven summits).
“Kami bangga dengan keberanian tim Polwan yang sudah mencapai puncak Gunung tertinggi tersebut. Bendera Merah putih dan Tribrata itu pun berhasil dikibarkan,” jelas Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa, hari ini.
Lebih lanjut, Willy juga memuji Tito yang memiliki keinginan reformasi di korps Bhayangkara bahkan menginginkan ada Polwan yang bisa memimpin kepolisian daerah dengan pangkat bintang dua. Seiring dengan perkembangan zaman, melalui gerakan emansipasi ini, Kapolri bisa mensejajarkan Polwan dengan Polki dalam menjalankan tugasnya. Polwan pun akan bisa menduduki posisi-posisi penting dan berkiprah di internal Polri.
“Ini adalah bentuk kepedulian Kapolri memperhatikan anak buahnya. Polwan pun pasti bisa terbuka berkaris seperti beberapa perempuan Indonesia lainnya yang sudah membuktikan kepada bangsa bahwa mereka mampu memegang peran penting dalam membangun bangsa. Salut kami dengan kepemimpinan Pak Tito, apalagi perjuangan Polwan menaklukkan puncak Jaya akan di abadikan dalam sebuah film,” ucap Willy.
Selain itu, Willy juga memuji Kapolda Banten Brigjen Pol Sigit yang mampu membuat sebuah momentum bisa bersama-sama menggelar upacara detik-detik Proklamasi di wilayah pedalaman suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Kamis siang (17/8/2017).
“Kami senang dan bangga karena ini merupakan momen pertama Kapolda Banten bisa gelar upacara hari Kemerdekaan di wilayah pedalaman suku Baduy. Hal mustahil dilakukan Kapolda Banten yang beda keyakinan itu bisa merangkul masyarakat adat Baduy,” sebutnya.
Wlly menambahkan suku Baduy pun bisa memaknai peringatan HUT RI sebagai ajang untuk kembali memperkuat tali silaturahmi antar bangsa, serta tetap setia kepada Pancasila dan menjaga keutuhan NKRI.
“Karena ada campur tangan Tuhan yang ikut bermain hingga dapat menyatu merekatkan persatuan dan kesatuan. Jajaran Polda Banten bersama-sama dengan masyarakat Suku Baduy melaksanakan upacara HUT RI. Bangga memiliki Kapolda Banten yang siap menjaga Pancasila, menjaga NKRI, dan masyarakat menjadi bersemangat karena adanya kehadiran dari Kapolda,” tandasnya.