CIKONENG – Masyarakat Desa Kujang Kecamatan Cikoneng khususnya para pemuda harus mampu membangun desa dengan potensi yang ada sesuai Sumber Daya Manusia dan juga Sumber Daya Alamnya. Selain itu juga harus terus meningkatkan semangat nasionalisme dan menolak radikalisme.
“Sebagai pemuda harus mampu membangun desa dengan semangat nasionalisme dan menolak radikalisme, karena NKRI adalah harga mati,” tegas pemilik ahli waris Yayasan Pontren Nurussalam Cikoneng, Ust. Andy Ali Fikri bin Abdul Hadi saat mengisi acara peringatan Sumpah Pemuda ke-93 yang digelar Karang Taruna Desa Kujang, Kamis malam lalu (28/10/2021).
Menurut Andy yang juga Wakil Ketua I Bidang Organisasi Karang Taruna Kabupaten Ciamis itu, peringatan Sumpah Pemuda tahun ini adalah momen untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan menolak paham radikalisme di masyarakat.
“Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggotanya atas kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan. Jadi sudah seharusnya pemuda membangun desanya masing-masing,” katanya.
Dijelaskan, pemuda harus mampu menjaga nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki, menjadi sentral untuk mempercepat pembangunan.
“Saya ingatkan kepada para pemuda untuk jaga lembur, salah satunya dengan cara menolak dan mewaspadai bersama paham radikalisme yang saat ini sudah masuk perdesaan dengan menyasar para kaum muda yang notabene gampang dipengaruhi,” tegasnya.
Dijelaskan Andi, bahwa paham radikalisme yang disebar melalui media sosial dengan menyebarkan berita-berita hoax, berita yang mengandung ujaran kebencian serta berita yang mengandung fitnah. Untuk itu kita perlu tabayun dalam menyikapinya. Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, harus saling menjaga persatuan dan kesatuan antar masyarakat, maka gerakan dan paham apapun tidak akan bisa masuk wilayah desa ini.
Sebagai putra daerah Desa Kujang, Andy mengaku saat ini belum sepenuhnya fokus mengemban amanah dan wasiat orangtuanya sebagai pendiri Pontren Nurusalam karena masih ada tugas yang harus diselesaikan di tingkat kabupaten, diantaranya sebagai Wakil Ketua I Karang Taruna dan Kepala Kesekretariatan Komisi Penanggulangan AIDS.
“Dalam waktu dekat saya akan kembali untuk membagun desa ini setelah amanah yang saya emban saat ini selesai,” tegasnya.
Sementara Kepala Desa Kujang, Ivan Abduk Jalal menegaskan, jiwa Nasionalisme dalam setiap pemuda harus terus terpelihara karena pemuda adalah generasi yg akan menggantikan para pendahulunya.
Dan Ivan berharap, keluarga besar pendiri Pontren Nurussalam agar kembali membangun Desa Kujang melalui Pondok Pesantren Nurussalam dengan mengembangkan Ilmu keagamaan dan memberikan manfaat untuk sesama.
“Karang Taruna harus memilki tujuan yang sama dengan pemerintah desa. Sebagai pemuda mempunyai peran dan fungsi di tengah-tengah masyarakat, harus mampu memberikan kontribusi dalam setiap sisi pembangunan, baik sosial, ekonomi, keagamaan, lingkungan dan peningkatan SDM,” katanya.
Ivan pun berharap, Karang Taruna dapat menjadi pelopor pembangunan di desa dengan memberikan program-program yang inovatif dan solutif, sehingga keberadaanya mampu mensejahterakan masyarakat serta membawa desa menjadi desa yang unggul dan mandiri. Tanamkan rasa nasionalisme dan tolak paham radikalisme.
Selain Kades Kujang, acara Sumpah Pemuda juga dihadri Pengurus Yayasan Pontren Nurussalam Cikoneng, Ust. Arif Bachtiar bin Abas Kurnia dan tokoh pemuda Desa Kujang.