JAKARTA – Dalam rangka mendukung percepatan transformasi digital, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sangat mengapresiasi “Top Digital Awards 2021”. Melalui penghargaan ini, BSSN berharap dapat menghadirkan solusi inovasi baru berbasis digital di perangkat pemerintahan maupun perusahaan swasta.
Inovasi dimaksud diantaranya seperti aplikasi untuk mendukung sistem kerja baru jarak jauh (teleworking), aplikasi smart city, e-government, aplikasi pemasaran, penjualan, layanan pelanggan, finance, HR, dan lainnya.
Dalam keynote speech-nya, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letnan Jendral TNI (purn) Hinsa Siburian yang disampaikan Wakil Kepala BSSN Irjen Pol. Sutanto mengatakan, kegiatan Top Digital Awards 2021 dengan tema “Accelerating Digital Transformation ini Business & Government” selaras dengan visi pemerintah untuk terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat dan mandiri, di mana teknologi informasi memiliki peran penting untuk hal tersebut.
“Melalui transformasi digital, perusahaan mendapatkan cara pandang baru dalam mengelola perusahaan, mengoptimalkan operasional perusahaan, dan mengubah model bisnis lebih efisien,” ucap Wakil Kepala BSSN Irjen Pol. Sutanto, pada malam penyerahan penghargaan “Top Digital Awards 2021” di Raffles Hotel Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Menurut Susanto, penyelenggaraan kegiatan ini tentunya selaras dengan visi dan misi BSSN untuk mewujudkan keamanan siber dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital nasional, di tengah semakin signifikannya peran teknologi digital saat ini dalam meningkatkan daya saing menuju Indonesia maju.
“Keamanan siber telah menjadi isu prioritas bagi seluruh negara di dunia semenjak TIK dimanfaatkan dan menjadi bagian integral di berbagai aspek kehidupan,” tuturnya.
Berdasarkan hasil monitoring BSSN, tercatat lebih dari 1,4 miliar anomali trafik yang dapat dikategorikan sebagai serangan siber dalam kurun waktu Januari hingga 11 Desember 2021. Serangan siber yang terus mengalami peningkatan ialah serangangrup ransomware (malware yang mengenkripsi file dan meminta tebusan) serta Distributed Denial of Service (DDoS) yang mayoritas dilatarbelakangi oleh motif untuk mendapatkan data.
BSSN mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan keamanan siber di tengah pengembangan transformasi digital.
“Menyikapi dinamika tersebut, BSSN beserta instansi terkait menyusun tiga pengaturan strategis keamanan siber, yaitu Strategi Keamanan Siber Nasional, Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital (PIIV), dan Manajemen Krisis Siber Nasional (MKSN), yang akan tertuang dalam bentuk Perpres,” kata Sutanto.
Sutanto juga berharap agar lembaga pemerintahan dan pelaku usaha dapat mengembangkan model sistem berbasis elektronik.
Pada lembaga kepemerintahan inovasi terutama terkait aplikasi untuk meningkatkan e-government atau Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta implementasi konsep smart city (kota cerdas).
Sedangkan bagi pelaku usaha, inovasi transformasi digital juga sebagai upaya untuk mempersiapkan diri memasuki era Revolusi Industri 4.0, sekaligus meningkatkan daya saingnya di kancah global.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (MenKominfo) Johnny G. Plate mengatakan, konsep tersebut selaras dengan arah kebijakan Presiden Jokowi yang kini telah dijalankan Kemenkominfo.
“Kebijakan pemerintah yakni percepatan transformasi digital guna mendorong peningkatan implementasi dan pemanfaatan teknologi digital, baik di instansi pemerintahan, korporasi bisnis, maupun institusi lainnya,” kata Semuel.
Sementara itu, M. Lutfi Handayani selaku Ketua Penyelenggara menjelaskan, Top Digital Award merupakan kegiatan penilaian dan penghargaan IT Telco digital terbesar dan paling membanggakan di Indonesia. Hal ini dapat terlihat, dari jumlah peserta yang terus meningkat dengan jumlah penjurian.
“Tahun 2021 ini, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 172 Instansi pemerintahan dan korporasi bisnis yang berarti mencatat kenaikan 7,5% dibanding tahun 2020 lalu sebanyak 160 peserta,” ujarnya.