Jakarta – Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (Sudra), Fadhli Harahab, mengatakan proyek Formula E pantas disebut biang masalah bagi kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pasalnya, menurut Fadhli, sejak digagas hingga saat ini, gelararan Formula E masih terus menjadi polemik. “Mulai dari anggaran, lokasi sampai eksekusi masih saja menuai perdebatan. Khawatirnya, dana miliaran bahkan triliunan itu raib manjadi bancakan,” kata Fadhli Harahab.
Fadhli pun turut mengomentari mengapa pondasi sirkuit Formula E menggukan material bambu. Menurutnya, proyek tersebut bukan untuk sekadar memperkenalkan Jakarta melaikan Indonesia memiliki lintasan.
“Baru-baru ini heboh dengan pondasi bambu, padahal semakin lama, seharusnya rancangan proyek ini semakin berkualitas, malah semakin menuai pro kontra. Efisiensi menjadi alasan. Padahal proyek ini digambarkan untuk jangka panjang, bukan untuk sekadar memperkenalkan Jakarta, Indonesia memiliki lintasan,” katanya.
“Karena kerap menjadi polemik, Saya menduga ada 2 kemungkinan yang bisa saja terjadi. Nama Anies melambung atau Tenggelam karena proyek kusut seperti Formula E, atau bahkan lebih parah lagi bisa dipenjara jikalau menimbulkan kerugian bagi masyrakat dan negara,” imbuhnya.
Sebelumnya, penanggung jawab pembangunan sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo, di Ancol, Jakarta, Rabu (23/2), menjelaskan, material bambu digunakan untuk melapisi bawah lintasan karena tahan terhadap air.
Bambu digunakan mengingat dari lima zona konstruksi, zona lima sepanjang satu kilometer merupakan tanah lunak sehingga tergolong sulit dikerjakan.