Jakarta – Pengamat Kebijakan Publik Amir Hamzah menilai jika interpelasi Formula E ini jadi bergulir maka masalahnya akan menjadi lebih serius.
“Kalau jadi interpelasi tentunya masalahnya akan lebih serius,” tegas Amir Hamzah, hari ini.
Menurutnya, dirinya mengaku agak heran kenapa Gubernur DKI Anies Baswedan masih bungkam soal penggunaan anggaran Formula E kali ini. Padahal, kata dia, sumber masalahnya di Jakpro sepanjang informasi yang diperoleh menurut hasil BPK di BUMD ini dituding banyak penyimpangan.
Karenanya KPK juga menurut pantauannya sedang melakukan penyelidikan yang serius terhadap kinerja PT Jakpro.
“Namun menurut perkiraan saya bila fraksi yang menolak tetap konsekuen dan tidak masuk angin maka usul interpelasi ini akan bermuara pada kegagalan,” terang Amir Hamzah.
Disisi lain, ia berpendapat bila Anies punya tim lobi yang handal mampu melakukan loby setengah kamar dengan DPRD DKI khususnya dengan fraksi pendukung. Maka masalah ini bisa diselesaikan dengan manfaatkan potensi-potensi informal yang ada.
“Sayangnya Asisten Sekda bidang Pemerintahan yang pernah ditugaskan oleh Gubernur Anies untuk melakukan loby tersebut tidak berhasil alias gagal menjalankan misinya,” katanya.
Dikatakannya, adanya usulan interpelasi yang diajukan oleh fraksi PDIP dan PSI DPRD DKI Jakarta masih sebatas usulan bukan untuk melakukan interpelasi.
“Bila sidang paripurna nanti jumlah fraksi yang menolak lebih banyak dari fraksi pengusul maka tentu saja usul interpelasi itu gagal dan dengan sendirinya batal. Jadi untuk mengakhiri konflik tentang interpelasi ini ya harus dilakukan lewat sidang paripurna,” pungkasnya.