SOLO — Aksi radikalisme mengancam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Diklaim banyak masyarakat terhasut dengan isu yang dihembuskan oleh pihak tak bertanggung jawab.
“Apa yang terjadi di masyarakat ini, jika tidak memahami bisa terhasut. Terjadi gorengan-gorengan isu untuk memecah belah masyarakat terkait dengan radikalisme,” terang Direktur Amir Mahmud Center, Dr Amir Mahmud saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (21/5).
Menurutnya, untuk membentengi generasi muda dari isu radikalisme merupakan tugas bersama. Jangan sampai, generasi muda saat ini justru terhasut dan membenci Pemerintah hingga berujung pada perpecahan Bangsa Indonesia.
“Ini menjadi tugas bersama, jangan sampai generasi bangsa terpecah belah akibat radikalisme,” tegasnya.
Terpisah, tokoh agama Kota Solo, Muhammad Soleh Ibrahim mengatakan, hendaknya masyarakat yang menerima informasi apapun harusnya melakukan klarifikasi. Sehingga, kebenaran dalam informasi yang diterima itu akan terungkap kebenarannya.
Jangan hanya, melakukan share atau membagikan tanpa tahu kebenaran informasi yang diterimanya.
“Sebagai umat muslim, hendaknya melakukan tabayun tiap kali mendapat informasi. Jangan hanya asal membagikan tanpa tahu kebenarannya. Atau, menelan mentah-mentah informasi tersebut,” kata Soleh.
Diungkapkan, masyarakat jangan mudah terhasut dengan isu-isu yang beredar saat ini. Mengingat, isu yang beredar juga belum tentu kebenarannya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Komisi Ukhuwah dan Hubungan Antar Umat Beragama MUI Kabupaten Sukoharjo, Sofwan Faizal mengajak masyarakat untuk menjaga keutuhan Bangsa Indonesia. Khususnya, tindakan intoleran dan ekstrem yang bisa mengganggu Kamtibmas di masyarakat.
“Apalagi, banyak beberapa waktu terakhir terjadi peristiwa yang berdampak pada kesalahpahaman di masyarakat. Sehingga, masyarakat terpecah belah. Maka dari itu, mari bersama kita membentengi supaya keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia senantiasa terjaga,” kata Sofyan.
Seperti diketahui, sejumlah peristiwa radikal sempat terjadi di sejumlah wilayah Karisidenan Surakarta. Bahkan peristiwa itu sempat menjadi sorotan dan isu nasional seperti temuan benda mencurigakan mirip bom di Jalan Arifin, Kecamatan Pasar Kliwon belum lama ini. Namun, peristiwa itu langsung mendapatkan tindaklanjut dari pihak Polresta Solo.