Bogor – Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terus menggalakkan program pemberdayaan masyarakat, khususnya pada bidang pertanian. Melalui program Tani Bangkut yang bekerja sama dengan Perkumpulan Pijar Indonesia, Lazismu meresmikan dua unit “Greenhouse” di Desa Ragajaya, Bojonggede, Kabupaten Bogor pada Sabtu (06/08). Kegiatan “Urban Farming” di daerah ini diberi nama “Sawah Indah Farm”. Kini, dua unit greenhouse telah berdiri atas dukungan dari Lazismu.
Peresmian greenhouse untuk budidaya aquaponik dilakukan oleh Moh. Danial Ramli mewakili Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah dengan didampingi oleh Manajer Program Ekonomi dan Kesehatan, Falhan Nian Akbar beserta sejumlah pengurus Lazismu. Selain itu juga turut hadir Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bogor, pengurus Pijar Indonesia, dan warga penerima manfaat.
Moh. Danial Ramli dalam sambutannya menyambut baik kerja sama yang dilakukan dengan Pijar Indonesia. Ia juga berharap agar instalasi pertanian modern yang telah dibangun dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan warga penerima manfaat. “Upaya peningkatan kesejahteraan mustadafin bisa diwujudkan melalui program-program ekonomi produktif seperti ini. Karena lokasi urban farming ini berada di pinggir Jakarta, besar harapan kami bisa berkembang dan maju sehingga menebar manfaat lebih luas bagi masyarakat sekitar,” harapnya.
Danial kemudian menyebutkan, gerakan dakwah Muhammadiyah berdasarkan hasil Muktamar ke-47 di Makassar mengarah pada agenda dakwah ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. “Setelah dakwah pendidikan dan kesehatan established, dakwah ekonomi dan pemberdayaan masyarakat kini jadi fokus perhatian, Lazismu sebagai salah satu tulang punggungnya,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pijar Indonesia, Ton Abdillah menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan Lazismu. Ia berkeyakinan bahwa urban farming yang digagas ini dapat berkembang. “Semoga ini hanya langkah awal. Selain mengoptimalkan pemanfaatan alat produksi yang sudah tersedia serta penambahannya, semoga ke depan lokasi ini dapat pula menjadi pusat pelatihan bertani di lahan sempit untuk anak-anak muda penyangga Jakarta,” ujarnya.
Menurut Ton, sementara ini ada 18 orang penerima manfaat dan tidak tertutup kemungkinan akan bertambah. “Ada antusiasme masyarakat sekitar dan ada ketersediaan lahan untuk pengembangan sehingga agenda perluasan urban farming dan penambahan anggota kelompok menjadi sangat memungkinkan,” imbuhnya.
Terakhir, Ton berharap agar hasil produksi dapat dicapai optimal sehingga bisa dirasakan manfaatnya. “Namun demikian, pekerjaan rumah terdekat tentunya memastikan produksi ikan dan sayuran segera berjalan optimal agar penerima manfaat segera merasakan hasil perjuangan setahun terakhir ini,” pungkasnya. (PR Lazismu PP Muhammadiyah)