TEGAL – Benih-benih radikalisme nampaknya sudah mulai masuk ke daerah-daerah, bahkan mulai masuk ke lembaga pendidikan dengan mengubah pemikiran untuk menggantikan dasar negara Pancasila dengan paham agama dan menuding pemerintahan Republik Indonesia termasuk aparat keamanan, Polisi dan TNI adalah thogut.
Fenomena ini memprihatinkan di tengah upaya membangun semangat kebangsaan pada generasi muda masih ada aksi teror radikalisme yang kerap terjadi ditanah air dan merebaknya isu miring seputar SARA yang berkembang di masyarakat.
Ditengah-tengah kegentingan tumbuh suburnya radikalisme di Indonesia, muncul penampakan-penampakan spanduk “Menolak Radikalisme” yang bertebaran di beberapa Kecamatan di Tegal. Pasalnya, kemunculan beberapa spanduk anti radikalisme itu mengatasnamakan warga masyarakat Kabupaten Tegal.
Peran aktif seluruh komponen masyarakat Tegal ini untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran benih radikalisme di wilayanya dengan menebar spanduk di beberapa lokasi diantaranya Kec. Talang, Kec. Bojong, Kec. Balapulang, Kec. Lebaksiu dan beberapa lokasi lainnya.
Sontak kemunculan spanduk itu pun menyita perhatian publik Tegal. Tak ketinggalan Ketua Anshor Kab. Tegal Gus Didi pun menyoroti penampakan spanduk yang bikin heboh tersebut. Gus Didi menegaskan fenomena tersebut merupakan penanda munculnya gerakan masyarakat Kab. Tegal Anti Radikalisme, hal tersebut sebagai dampak dari perkembangan situasi di wilayah Kab. Tegal yang mana telah muncul dan berkembang paham-paham menyimpang yang mengarah pada radikalisme.
“Contoh konkretnya adalah adanya beberapa oknum terduga teroris di wilayah Kab. Tegal. Gerakan tersebut merupakan reaksi sekaligus kepedulian warga masyarakat Kab. Tegal untuk saling menjaga dan mengingatkan untuk tidak terpengaruh dan lebih paham situasi khusus nya terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pok radikal yang berpotensi memecah belah bangsa,” tegas Gus Didi, Senin (8/1/2018).
Lebih lanjut, Gus Didi memastikan Ansor dan Banser Kab. Tegal selalu dan senantiasa siap menjadi Garda terdepan untuk memerangi radikalisme khusus nya di wilayah Kab. Tegal.
“Kita tidak akan memberikan ruang sedikitpun terhadap paham-paham yang berpotensi memecah belah bangsa baik pok radikal maupun HTI,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Ketua Forum Silaturahmi Nusantara Kab. Tegal H. Muslih yang menyatakan bahwa Gerakan Masyarakat Tegal Anti Radikalisme memang perlu disuarakan dan direalisasikan dalam aksi nyata, mengingat banyaknya bibit-bibit radikal di wilayah Kab. Tegal yang berkembang dan dibawa oleh kelompok radikal. Hal tersebut dinilai perlu untuk tetap menjaga situasi kondusif di wilayah Kab. Tegal sebagaimana berjalan sampai saat ini dimana masyarakat dapat hidup rukun dan berdampingan dengan semua agama.
“Tidak ada kekhawatiran bagi umat beragama di Kab. Tegal untuk melaksanakan ibadah sesuai ajaran nya masing-masing,” ucap H. Muslih.
Sementara itu, Tokoh Agama Kab. Tegal Ustadz Syarif menyatakan bahwa bibit Radikalisme di Kab. Tegal memang nyata adanya dan telah masuk melalui kegiatan-kegiatan keagamaan di level sekolah menengah. Gerakan Anti Radikalisme diperlukan sebagai upaya untuk melawan berkembangnya paham radikal di wilayah Kab. Tegal.
Ustadz Syarif melanjutkan, kelompok mayoritas Kab. Tegal yaitu Kaum Nahdliyyin selalu siap bekerja sama dengan aparat keamanan untuk bersama-sama menjaga situasi Kab. Tegal untuk tetap kondusif khususnya menjelang masuknya tahun politik dimana ada dua agenda besar yaitu Pilkada Bupati Tegal dan Pilgub Jawa Tengah pada 2018 serta Pilpres 2019.
“Isu SARA akan digoreng menjadi komoditas politik yang sedang ramai digunakan dan cenderung efektif,” kata Ustadz Syarif.
Selain itu, Sekretaris Desa Kelurahan Langgen Kec. Talang Bpk. Sinas menyesalkan adanya salah satu warga yang tinggal di wilayah nya diamankan oleh Densus 88 karena memiliki keterkaitan dengan kelompok teror, hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok teroris dan paham radikal bisa masuk ke kalangan masyarakat manapun dan di level apapun.
“Diperlukan adanya kesadaran warga masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan guna menjaga situasi Kab. Tegal agar tetap kondusif. Masyarakat Desa Langgen siap mendukung program pemerintah dan Polri dalam upaya melawan Radikalisme,” pungkasnya.