Karawang – Pada tahun 2023 diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pemudik pada libur Idul fitri 1444 Hijriah mencapai 123 juta orang atau naik sebesar 47% secara nasional dari jumlah pemudik 2022. Karena tahun ini tidak ada lagi kebijakan pemerintah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini akan berdampak terhadap konsumsi bahan bakar minyak (BBM) naik signifikan sepanjang arus mudik maupu arus balik Lebaran Idul Fitri 2023.
Adanya lonjakan mobilitas tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) R Widie Wahyu GP mengatakan akan bekerjasama dengan aparat Kepolisian untuk melakukan upaya-upaya dalam menghadapi mudik lebaran 2023 terkait sistem pendistribusian BBM di SPBU yang berada di rest area ruas Jalan Tol Trans-Jawa khususnya di wilayah Jawa Barat yang dilewati oleh pemudik, sehingga pada saat saat terjadi arus mudik maupun arus balik lebaran Idul Fitri 2023, pendistribusian BBM kepada pemudik dalam keadaan lancar dan tidak ada kendala.
Selain itu, R Widie Wahyu GP yang juga sebagai Pengurus Bidang BBM DPP Hiswana Migas akan bekerjasama dengan PT Pertamina Patra Niaga dalam rangka menjaga ketersediaan stok BBM dalam keadaan aman pada saat arus mudik lebaran idul fitri 2023.
“Rencana ada tambahan cadangan mobil storage yang diparkir di Rest Area KM 57 A sebanyak 3 sampai dengan 5 unit dengan kapasitas 40 KL per unit. Hal ini untuk memastikan stok BBM di SPBU masih tercukupi,” tambah Widie.
R Widie Wahyu GP juga berharap apabila aparat Kepolisian menerapkan sistem One Way pada saat arus mudik lebaran 2023, harus diatur menggunakan waktu, karena kalo tidak diatur waktu akan berdampak terhadap pendistribusian BBM dari terminal BBM ke SPBU yang berada di jalur Tol Trans Jawa oleh truk tangki milik Pertamina. Karena selama ini jalan arteri (non tol) akan mengalamin kemacetan akibat system One Way serta perbantuan sopir untuk mengangkut BBM pada saat libur lebaran belum hafal jalur dan lokasi pengiriman SPBU di rest area.