Banten – Ketua FPI Prov. Banten KH. Muhammad Fakhrurrozy angkat bicara perihal bahaya politik identitas di Pemilu 2024 yang dapat mengancam stabilitas keamanan nasional dan keutuhan NKRI khususnya di Provinsi Banten.
Menurut Kyai Muhammad Fakhrurrozy, Pemilu 2024 khususnya Pemilu Presiden (Capres) sampai saat ini dirinya mewakili FPI Prov. Banten belum bisa menentukan sikap.
Meski, kata dia, sebelumnya telah ada beberapa tokoh politik yang ingin mengajak FPI Banten untuk menyerukan dukungannya namun tidak menanggapi.
“Adapun instruksi dari pusat kami dilarang untuk memberikan dukungan terhadap calon manapun yang akan maju di Pilpres 2024 nanti,” tegas Kyai Muhammad Fakhrurrozy, hari ini.
Kendati demikian, lanjut dia, apabila ada Calon Presiden 2024 yang ingin bersilaturhami dengannya, maka pihaknya memastikan akan selalu terbuka.
“Dukungan kami kekanan atau kekiri maupun ditengah tengah itu masih menunggu keputusan dari pusat,” ucapnya lagi.
Dia melanjutkan pihaknya yang berasal dari kalangan santri, kalangan ulama, kalangan FPI Provinsi Banten sangat mempercayai pihak Kepolisian dalam hal menjaga kondusifitas di NKRI. Dan pihaknya akan bersiap untuk bersilaturhami dan bekerjasama dengan pihak Kepolisian dalam menjaga kondusifitas keamanan di Provinsi Banten karena merupakan kewajiban warga negara Indonesia.
“Dan tujuan utama terbentuknya FPI (Front Persaudaraan Islam) adalah untuk menjaga keutuhan NKRI,” sambungnya.
Sementara itu, pihak Kepolisian Daerah Polda Banten mengajak untuk bersama-sama menjaga kondusifitas keamanan Prov. Banten menjelang pemilu 2024 dan bekerjasama dalam menyerukan anti politik identitas khususnya di Prov. Banten untuk menghindari perpecahan antar umat.
Apalagi, politik Identitas di Indonesia saat ini telah menjadi ancaman karena telah dijadikan sebagai ajang pencari massa / dukungan oleh para calon yang akan mencalonkan diri dalam Pemilu.
“Menjelang Pemilu 2024, para elite politik pasti akan menggunakan segala cara untuk mencari dukungan berdasarkan kesamaan suku, Agama, ras maupun etnik dalam memenangkan Pemilu,” kata dia.
Diketahui, FPI (Forum Persaudaraan Islam) merupakan organisasi yang berbasis Agama Islam dengan pengikut sangat besar diindonesia sehingga memiliki potensi akan dijadikan alat sebagai politik identitas dalam pemilu serentak 2024 nanti.
“Dan saat ini post truth di dalam politik Indonesia telah menjadi budaya, apalagi jika mengatasnamakan Agama sehingga akan sangat rawan terjadi perpecahan dalam masyarakat yang dapat mengancam stabilitas keamanan,” pungkasnya.