Jakarta – Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Ciracas berkomitmen sebagai organisasi yang akan menjaga keutuhan negara Indonesia dengan terus mengajarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Hal ini dikemukakan oleh KH. Drs. Amirudin Yusuf sebagai Ketua Tandfidziyah MWC NU Ciracas.
Di tengah dinamika politik menjelang tahun politik 2018 dan 2019, dirinya menegaskan bahwa NU berada pada posisi netral dan tidak berpihak. “NU tidak berpihak kepada salah satu pihak, NU berperan sebagai penengah yang bersikap netral kepada semua pihak”,ujarnya di Masjid Al Muhtadun saat memberikan sambutan di acara Tabligh Akbar dan Istighosah Kebangsaan (15/3).
Acara Tabligh Akbar dan Istighosah Kebangsaan ini mengangkat tema “Masjid Sebagai Sarana Pembinaan Ukhuwah Islamiyah” dengan narasumber KH. Luthfi Sarbini Lc (Rois Syuriah NU Cibubur) yang diselenggarakan atas kerjasama antara Majelis Wakil Cabang NU Ciracas bersama pengurus DKM Masjid Al Muhtadun.
KH. Drs. Amirudin Yusuf mengatakan bahwa Istighosah Kebangsaan ini baru pertama kali dilaksanakan dan mudah-mudahan dapat dilaksanakan secara rutin kedepannya, di samping kegiatan lain seperti Gerakan Maghrib dan Isya’ Berjama’ah (GAMIS) yang juga diprakarsai oleh MWC NU Ciracas yang dilaksanakan rutin setiap bulan berputar dari masjid ke masjid, dan saat ini sudah sampai pada putaran ke-19. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya menyatukan umat Islam agar tidak mudah terpecah belah dalam menghadapi berbagai situasi yang berkembang.
“Menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019 ini suhu perpolitikan diprediksikan akan semakin memanas. Oleh karena itu, MWC NU Ciracas hadir dengan menyelenggarakan acara seperti ini untuk mendinginkan suhu tersebut agar tidak rentan terpecah belah”, ujarnya.
Di samping itu, KH. M. Luthfi Sarbini Lc dalam ceramahnya menyoroti permasalahan penyerangan terhadap ulama yang terjadi belakangan dan mengajak para peserta Istighosah Kebangsaan untuk mendoakan keselamatan para ulama.
“Istighosah kalau diartikan secara bebas artinya adalah merayu Allah. Oleh karena itu, pada kesempatan ini mari doakan para ulama kita agar selalu dilindungi oleh Allah SWT”, ujarnya.
Sesuai dengan tema yang diangkat dalam acara tersebut, KH. M. Luthfi Sarbini Lc mengatakan bahwa masjid itu tempat yang netral dan pemersatu umat. “Dalam tatanan hidup ini masyarakat boleh-boleh saja memiliki perbedaan organisasi, boleh berbeda partai, akan tetapi saat memasuki masjid dimana saja semua menjadi saudara, karena masjid itu netral, tidak ada pembedaan di dalamnya apakah dia pejabat atau bukan tetap diperlakukan sama”, katanya.
Tabligh Akbar dan Istighosah Kebangsaan tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh di Kecamatan Ciracas diantaranya Drs. KH. Ibnu Hajar, KH. Udi Mahdudi, Ustadz Maman Abdurrahman, KH. Zainal Arifin, Lc, M.A. KH, Drs. Muhammad Thamrin, KH. Drs. Ahmad Djuwaeny, Danramil 03 Pasar Rebo, serta Camat Ciracas. Antusiasme masyarakat Kecamatan Ciracas juga cukup banyak, sekitar 200 orang mengikuti kegiatan tersebut.