BALIKPAPAN – Terhitung sudah 2 tahun Pelajar Islam Indonesia (PII) dinakhodai oleh Rafani Tuahuns. Tepatnya periode 2021-2023.
Dalam kepemimpinannya, dia mengaku mengarahkan organisasinya itu mengawal isu keadilan pendidikan yang merata di Indonesia.
Pasalnya menurut Ketua Umum PII, Rafani Tuahuns, ada ketimpangan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dia mencontohkan di pelosok yang nyaris tak tersentuh.
“Apalagi ketika badai pandemi. Kami melihat masyarakat menengah ke bawah itu tidak bisa mengakses pendidikan,” ungkapnya, (05/10/2023) di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Rafani merincikan seperti akses internet, listrik, bahkan ponsel tidak menyentuh ke kalangan tertentu. Minimnya keterjangkauan itu kemudian menjadi dampak yang besar bagi pendidikan di Indonesia.
“Sebab itu kemarin, kami kemudian menurunkan relawan untuk memberikan pembinaan ke masyarakat kecil di pedesaan,” sebut Rafani.
Di akhir masa kepemimpinannya, dia berharap agar penggantinya masih memiliki pandangan serupa terhadap ketimpangan pendidikan. Sehingga pengawalan terhadap pemerataan pendidikan terus bisa diperjuangkan dari berbagai aspek.
“Aspek terpenting ialah dari sisi pembangunan sumber daya manusianya,” tandas Rafani.