Pasuruan – Kapolres Pasuruan Kota, Jawa Timur, AKBP Makung Ismojo Jati membenarkan bahwa anak buahnya mendatangi sejumlah kantor partai politik sejak 1 November. Makung mengatakan, kedatangan petugas ke kantor politik di Pasuruan kota dalam rangka operasi keamanan untuk pelaksanaan pemilu.
”Kami bertugas mengamankan pelaksanaan pemilu hingga 222 hari. Sampai pelantikan presiden dan wakil presiden. Karena itu adalah tugas dari Satsamapta,” tutur Makung.
Sebenarnya, lanjut dia, bukan kantor partai politik saja yang diamankan. Namun, ada juga pelaksana mulai dari Bawaslu, KPU, hingga pemilih atau masyarakat.
Selain itu, polisi juga tak hanya mendatangi PDIP Pasuruan. Polisi juga menyambangi beberapa partai politik lain. Seperti Demokrat, Golkar, PPP, hingga Hanura.
”Pada November, kita melaksanakan patroli di kantor Golkar pukul 13.00. Saat di lokasi tidak bertemu dengan pengurus petugas sehingga kita melakukan patroli rutin lagi ke tempat lain,” papar Makung Ismojo Jati.
Sebelumnya, Kantor DPC PDIP Pasuruan Kota, Jawa Timur, mendadak ramai diperbincangkan setelah polisi mendatangi markas banteng itu pada 2 November. Sekretaris DPC PDIP Pasuruan Teddy Armanto mengatakan, ada 4 personel polisi dari Polres Kota Pasuruan yang mendatangi kantor DPC PDIP Pasuruan pada 2 November.
”Nah, kebetulan ada anggota partai yang memang lagi di kantor DPC. Dia keluar dari toilet, kaget. Kok ada polisi,” kata Teddy kepada awak media.
Teddy menyebutkan, para polisi menanyakan terkait berapa orang yang ada di kantor DPC PDIP Pasuruan. apakah sering ada rapat, hingga rumah di mana.
”Tapi, para personel polisi ini tidak bawa surat tugas. Kurang lebih 30 menit lah di kantor DPC PDIP Pasuruan,” ungkap Teddy Armanto.
”Jadi, staf saya itu keluar dari kamar mandi eh sudah ada personel polisi. Enek opo iki,” tambah Teddy.
Dia menyayangkan kepolisian yang tidak membekali personel dengan surat tugas ketika datang di Kantor DPC PDIP Pasuruan, Jawa Timur.
”Ya paling tidak pemberitahuan lewat Whatsapp. Ini tidak ada sama sekali lho. Baru tadi pagi itu ada klarifikasi dari kapolres, setelah berita ini viral. Saya kan harus laporan juga ke DPD. Mungkin DPD meneruskan juga ke atas,” terang Teddy Armanto.
Teddy sempat menghubungi beberapa partai politik lain di Pasuruan. Namun, dia merasa kurang puas. Karena ada beberapa partai politik yang tidak didatangi kepolisian.