Jakarta – PP Muhammadiyah mengutuk keras rangkaian teror bom gereja di Surabaya, Sidoarjo dan Mako Brimob. Serangan mematikan itu tidak bisa ditolerir karena mencederai kemanusiaan. Masyarakat diminta tidak takut dan memercayakan penanganan kejadian ini kepada aparat keamanan.
Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Muti meminta masyarakat agar tidak terprovokasi atas ledakan bom yang menimpa tiga gereja di Surabaya. Dia juga meminta masyarakat tidak berspekulasi dan mengaitkan pemboman dengan peristiwa politik dan kelompok agama tertentu.
Muhammadiyah, kata dia, siap membantu dan bekerja sama dengan pemerintah dan seluruh kekuatan bangsa untuk mencegah terorisme. Masalah terorisme harus diselesaikan dengan pendekatan semesta dan partisipatif. Pemerintah dan aparatur keamanan tidak bisa dan tidak seharusnya bekerja sendiri.
“Persoalan terorisme harus diselesaikan dari hulu dan akarnya, jika penyelesaian ini tidak dilakukan maka aksi terorisme oleh aktor lain di tempat berbeda hanya persoalan waktu,” kata dia.
Muhammadiyah juga mendesak pemerintah untuk menyelesaikan masalah kekerasan dan terorisme dengan seksama, menyeluruh, berkesinambungan tidak parsial, dan sporadis. Selain itu, motif teror dan pelaku serta aktor intelektual di balik pengeboman itu harus diusut tuntas.
Sementara itu, Sekjen Forum Komunikasi Antar Santri Seluruh Indonesia (FORKASSI) Ferry Supriadi menyebut tulisan berita dengan judul “PP Muhammadiyah: Gerakan Terorisme, Gerakan Buatan Intelijen Pemerintah” yang kembali di produksi oleh portal online muslimdaily.net dengan mengutip kembali pernyataan Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Hukum dan HAM, Busyro Muqaddas menyebut gerakan terorisme di Indonesia ada unsur pembiaran dan kesengajaan adalah upaya adu domba.
“Ini kan jelas pernyataan Pak Busyro terucap pada saat konferensi pers refleksi akhir tahun 2015 di Gedung PP Muhammadiyah. Ini diproduksi lagi, padahal bukan hari ini. Ini harus di usut portal media yang sengaja bikin adu domba,” jelas Ferry.
Dikatakan dia, PP Muhammadiyah sendiri sudah menyatakan bahwa mengutuk aksi biadab teroris tersebut. Ferry menuding portal online yang kembali mengutip pernyataan Busyro tersebut diduga sebagai kaki tangan teroris.
“Ini harus diklarifikasi. Jangan buat gaduh suasana, memproduksi berita usang jadi update. Ini da ga bener portal onlinenya,” tandasnya.