Guru besar Universitas Pakuan, Andi Asrun juga menyoroti pihak-pihak yang menggiring opini seakan-akan ada kecurangan yang terjadi di Pemilu 2024.
Menurut Andi, upaya tersebut tak lepas dari meningkatnya elektabilitas Prabowo-Gibran. Dia menilai isu pemilu curang terus digaungkan berulang-ulang seiring makin meningkatnya elektabilitas Prabowo-Gibran.
“Kalau masih gerakan ini berlanjut betul dugaan saya bahwa gerakan politik kritik terhadap pemerintah ini adalah sebuah mobilisasi politik,” tutur Andi Asrun, hari ini.
Apalagi, kata Andi, Presiden Joko Widodo sendiri telah merespons kritik soal penyaluran bansos dengan menunda sementara program pemerintah tersebut. Bahkan, kata dia, Jokowi juga secara gamblang mengatakan tidak akan berkampanye meski mempunyai hak secara konstitusi.
“Jadi dengan dua tindakan ini, kalau masih berlanjut gerakan ini, maka itu sudah sebuah pelanggaran hukum, bukan lagi sikap kritis,” pungkas Andi Asrun.