Jakarta – Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai hal yang aneh dengan sikap Ketua DPC PDI Perjuangan Indra Kusuma yang mendaftarkan anaknya Paramitha Widya menjadi calon Bupati dari partai politik lain seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PPP dan PAN.
Padahal, kata Fernando, PDI Perjuangan Kabupaten Brebes berhasil mendapat 12 kursi untuk tingkat DPRD Kabupaten pada Pemilu 2024 yang lalu.
Walaupun berkurang 1 kursi dari pemilu sebelumnya, namun 12 kursi yang dimiliki oleh PDI Perjuangan Kabupaten Brebes sangat cukup atau bahkan lebih untuk mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada serentak tahun ini.
“Sesuatu yang aneh dan menunjukkan tidak percaya diri dari Ketua DPC PDI Perjuangan, Indra Kusuma,” tegas Fernando Emas, hari ini.
Dia pun mempertanyakan manuver Indra Kusuma yang ingin memborong partai untuk Paramitha selaku anaknya, apakah karena tidak percaya diri akan mampu bersaing dengan calon lain atau memang tidak yakin akan mendapatkan rekomendasi untuk anaknya karena merasa gagal.
“Memimpin PDI Perjuangan di Kabupaten Brebes. Sedangkan kalau dilihat dari hasil Pilkada sebelumnya, secara berturut-turut dua periode terakhir kader PDI Perjuangan berhasil memenangkan Pilkada dan memimpin Kabupaten Brebes,” jelasnya.
Dia pun berpesan kepada DPD Jateng dan DPP PDI Perjuangan untuk mengambil sikap tegas dan tak boleh diam atas manuver Indra Kusuma tersebut yang dinilai bisa menurunkan martabat PDI Perjuangan.
“Sebaiknya apa yang dilakukan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes, Indra Kusuma menjadi perhatian yang serius dari DPD Jawa Tengah dan DPP PDI Perjuangan untuk mengambil tindakan yang tegas,” pungkasnya.