Jakarta – Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK) meminta Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun tidak asal menuduh soal cagub Jateng Ahmad Luthfi didukung penguasa dan soroti netralitas Polri di Pilkada Jateng.
“Refly jangan asal njeplak dengan memunculkan isu bahwa Cagub Jateng Ahmad Luthfi didukung penguasa. Tanpa bukti dan data sama saja anda menyebarkan hoax. Netralitas Polri sudah pasti harga mati,” tegas Wasekjen GPK Muhammad, hari ini.
Menurutnya, Refly harus mempertanggung jawabkan ucapannya dengan menuding ada andil cawe-cawe penguasa di Pilkada Jateng 2024.
“Tudingan itu menyesatkan, cuma opini tak ada data yang jelas. Masyarakat sudah cerdas dengan framing-framing seperti itu. Pemerintahan Prabowo-Gibran konsen untuk menata Indonesia, tidak ada urusan dengan Pilkada Serentak,” katanya.
Kata dia, pernyataan Refly juga cenderung ngawur dan provokatif. Selain itu, ia memastikan Polri bersikap netral dan tidak ada intimidasi di Pilkada Jateng maupun Pilkada lainnya.
“Polri tegak lurus dan pastinya netral. Pemimpin tertinggi di Polri secara terbuka menyampaikan berkali-kali bahwa Polisi netral. Kakau ada yang tidak netral, kan ada tupoksinya Propam dan Irwasum. Tugas Polri disini cuma memastikan pesta demokrasi bisa berjalan tertib, damai dan sukses,” pungkasnya.