Surabaya – Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Jawa Timur mengingatkan agar Masjid-Masjid dapat diperkokoh dan dibentengi agar tidak disusupi oleh kelompok kepentingan politik.
Seperti halnya, beredarnya buletin Kaffah yang diduga telah melakukan kampanye hitam ke pasangan Jokowi – KH. Ma’ruf dan beredar luas di Masjid-Masjid.
“Lembaga Takmir Masjid NU Jatim harus bentengi Masjid-Masjid dari kepentingan politik,” tegas KH. Marzuki Mustamar.
Hal itu mengemuka dalam Rapat Kerja Nasional dan Rapat Kerja wilayah Jatim bertema “Masjid Sebagai Benteng Pertahanan dan Pemakmuran NKRI” di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Rabu (30/1/2019).
Turut hadir juga mantan Ketua Komnas Ham Dr. M. Imdadun Rahmat, M.Si.
Untuk diketahui, didalam isu Buletin Kaffah ada kampanye hitam terlihat pada narasi edisi 074 terbit 18 Januari 2019. Buletin ini sejalan dengan selebaran Say No Jokowi dengan mengangkat soal Stop Mendukung Penguasa Gagal dan Ingkar Janji. Ini menjelaskan benang merah kampanye hitam ke Jokowi dengan menggunakan dalil-dalil agama. Pada selebaran Say No Jokowi terdapat hastag #2019GantiPresiden. Hal ini merupakan indikasi produsen kampanye hitam adalah kelompok politik yang sama.
Lebih lanjut, KH Marzuki memastikan LTMNU siap menjaga keutuhan NKRI dan menjaga Ahli Sunnah Wal Jamaah dari adanya paham Wahabi dan Khilafah yang ingin memecah belah NKRI.
“2019, NU siap berjihad melawan wahabisme dan khilafah yang ingin memecah belah NKRI
Selain itu, dalam kegiatan Rakornas LTMNU itu dihasilkan beberapa kesepakatan program-program terkait penguatan kelembagaan masjid di tahun 2019 – 2020 antara lain menyiapkan dan menyusun sertifikasi aset Masjid serta menyusun Amaliah Aswaja Annahdliyyah.