SURABAYA – Setelah gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024, Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar menyerukan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan.
Beliau menegaskan, dinamika politik tidak boleh menjadi alasan untuk memecah belah masyarakat, terutama di Jawa Timur yang dikenal dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.
“Untuk seluruh warga Jawa Timur, khususnya warga NU, saya memohon, pasca Pilkada dan Pilgub ini, mari kita jaga Jawa Timur. Kita jaga persaudaraan, kita jaga persatuan, tetap guyub gotong royong,” ungkap KH Marzuki, Kamis (12/12/2024).
KH Marzuki mengingatkan bahwa dalam sebuah kompetisi politik, menang atau kalah adalah bagian dari takdir Allah setelah berbagai upaya dilakukan. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menerima hasil pemilu dengan hati yang lapang, menghindari sikap sombong saat menang, maupun amarah saat kalah.
“Menang kalah itu bagian dari kehendak Allah setelah kita berikhtiar. Mari kita terima hasil Pilkada dengan seikhlas-ikhlasnya. Jangan menang disikapi dengan sombong, dan jangan pula kalah disikapi dengan marah-marah. Itu tidak baik,” tegasnya.
Seruan ini dinilai relevan di tengah kondisi politik yang kerap memicu ketegangan dan perpecahan. KH Marzuki berharap masyarakat dapat mengedepankan sikap dewasa dalam menghadapi hasil pemilu, menjadikan kerukunan sebagai landasan dalam membangun Jawa Timur ke depan.
KH Marzuki juga menekankan bahwa jika terdapat permasalahan atau sengketa hasil pemilu, masyarakat diminta menyelesaikannya melalui jalur hukum yang sesuai, bukan dengan tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh suasana.
“Kalau masih ada masalah, mari kita selesaikan secara hukum. Jangan selesaikan di jalan,” imbuhnya.
“Semoga kita semua bisa menjaga Jawa Timur sebagai rumah bersama yang aman, damai, dan penuh persaudaraan,” pungkasnya.