Bali – Salah satu tokoh Rusia yang telah tinggal 8 tahun di Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mendukung Polri dan siap menjadi mitra Polri dalam segala permasalahan yang ada di Bali. Maraknya kejahatan yang dilakukan WNA Rusia mulai dari overstay, penyalahgunaan ijin tinggal, penguasaan aset sampai prostitusi, narkoba dan penyekapan menjadikan turis Rusia menjadi isu populer di tengah masyarakat. Masyarakat Bali telah menilai bahwa turis Rusia lebih banyak membawa dampak yang tidak baik untuk Bali.
Akhir-akhir ini, wisatawan Rusia mulai banyak berdatangan ke Bali, tepatnya semenjak adanya konflik antara Rusia dengan Ukraina. Semakin hari, wisatawan Rusia yang datang melonjak tajam. Wisatawan Rusia ini tidak hanya berlibur untuk beberapa hari atau pekan saja, akan tetapi mulai menetap sampai 90 hari dengan menggunakan visa wisata. Mereka tak hanya tinggal, tetapi ada sebagian yang mulai berbisnis di Bali.
Tingginya turis Rusia di Bali, memunculkan dampak baru termasuk tindak pidana di pulau Dewata.
Beberapa aksi WNA Rusia di Bali menimbulkan keresahan masyarakat Bali, belum selesai karena penguasaan tanah dan villa, muncul lagi Genk Rusia yang menghebohkan karena menculik WNA Ukraina IGOR IERMAKOV dengan kerugian 3.5 milyar.
Selain meresahkan warga Bali, ternyata WNA Rusia di Bali juga resah. Imbasnya mereka saat ini ketakutan karena muncul paradigma bahwa WNA Rusia adalah trouble maker di Bali. Disebutkan bahwa WNA Rusia tidak menghendaki adanya aksi kejahatan yang dilakukan oleh beberapa WNA Rusia di Bali. Tokoh Rusia siap mendukung Polri untuk melakukan penegakkan hukum terhadap WNA Rusia yang terbukti melakukan tindak pidana tersebut.