Jakarta – Pemerintah saat ini tengah berupaya untuk memotong anggaran negara guna meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan.
Riden Hatam Aziz selaku Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) akan terus mendukung kebijakan efisiensi yang digagas Prabowo.
Sebab FSPMI meyakini adanya kebocoran anggaran belanja negara yang diperkirakan mencapai 30 persen.
Oleh karena itu, pemangkasan anggaran ini bertujuan untuk memastikan kebocoran tersebut dapat dicegah.
Riden Hatam Aziz selaku Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)memberikan catatan khusus terkait pemotongan anggaran pada beberapa pos penting.
“Efisiensi ini harus dilakukan di pos-pos yang memang memiliki potensi pemborosan, seperti rapat yang berlebihan dan perjalanan dinas,” katanya.
Tetapi, jika anggaran pendidikan atau infrastruktur jalan yang dipangkas, maka Riden Hatam Aziz berharap agar Prabowo meninjau ulang kebijakan tersebut.
Selain itu, Riden Hatam Aziz juga menyoroti anggaran untuk acara dan kegiatan kepala daerah. Mereka meminta agar nilai penyelenggaraan acara-acara tersebut dibandingkan dengan periode sebelumnya untuk memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan lebih kecil.
“Jika lebih kecil, kami setuju dengan kebijakan tersebut. Namun, jika lebih besar, maka hal itu bertentangan dengan semangat efisiensi yang digaungkan,” ucapnya.
Langkah efisiensi anggaran ini menjadi perhatian berbagai pihak, mengingat pentingnya alokasi dana yang tepat guna untuk kepentingan masyarakat luas.
Riden Hatam Aziz berharap kebijakan ini tidak hanya sekadar pemangkasan, tetapi juga mempertimbangkan sektor-sektor yang benar-benar membutuhkan dana untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat.