JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyatakan tidak setuju dengan narasi #IndonesiaGelap yang digaungkan oleh sejumlah kalangan masyarakat sipil.
Menurutnya, gerakan tersebut tidak sejalan dengan semangat para pendiri bangsa Indonesia yang ingin Indonesia menuju masa keemasan.
“Saya kira Indonesia Cerah ya. Ini optimisme yang wajib dibangun semua pihak karena cita-cita para founding fathers kita adalah menuju Indonesia Emas,” kata Habib Syakur kepada jurnalis di Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Ia mengatakan bahwa gerakan Indonesia Gelap justru merupakan racun bagi bangsa Indonesia agar mereka menanamkan diri rasa pesimisme pada bangsa dan negaranya sendiri. Sehingga ia menilai gerakan tersebut berbahaya dan harus dihentikan.
“Iya, narasi itu membangun pesimisme, mereka sedang mengajak generasi bangsa untuk tidak percaya pada masa depan negaranya sendiri dan ini jelas berbahaya,” ujarnya.
Oleh sebab itu, ia pun menyentil sejumlah pihak yang masih menggaungkan narasi Indonesia Gelap. Sebab, gerakan tersebut menurut kacamata agamanya, jelas merupakan wujud tidak bersyukur pada Tuhan.
“Itu gerakan yang dilakukan mereka-mereka yang kufur nikmat, tidak bisa bersyukur dan hanya pandai caci maki,” ketusnya.
Lebih lanjut, ulama asal Malang Raya ini pun mengajak semua generasi bangsa Indonesia untuk lebih memilih menggelorakan rasa optimisme. Sekalipun banyak kasus korupsi yang mengecewakan, tidak boleh menjadi alasan seseorang untuk membangun pesimisme.
“Kita semua tentu kecewa ada korupsi, di Pertamina, di Antam, di Timah dan sebagainya. Tapi kita jangan kita benci Indonesia, kita dukung pemerintah membersihkan tikus-tikus itu sampai tuntas, itu yang harusnya kita lakukan,” tutur Habib Syakur.
“Ada korupsi terbongkar artinya pemerintah dan aparat kita bekerja. Kita pastikan mereka berani, tegas dan berintegritas, jangan malah bikin gerakan Indonesia Gelap, justru kalian yang patut dipertanyakan nasionalismenya,” pungkasnya.