Jakarta – Tiktoker Netha Viany sungguh tak punya rasa empati kepada sesama manusia. Pasalnya dengan serampangan, ia mengomentari insiden tragis penembakan tiga anggota polisi oleh dua oknum anggota TNI di Way Kanan, Lampung dengan narasi fitnah liar dan hoax terkait para korban yang gugur dalam menjalankan tugas.
Dalam unggahannya, Netha Viany menuding bahwa peristiwa tembak-menembak itu dipicu oleh kenaikan “setoran” yang diminta aparat kepolisian dari Rp1 juta menjadi Rp20 juta per hari terkait judi sabung ayam.
“Pernyataan ini tidak hanya berbau fitnah, tetapi juga mengandalkan sumber informasi yang tidak jelas dan tidak memiliki bukti,” ungkap Aliansi Masyarakat anti Hoax, Yunus, hari ini.
Pasalnya, kata dia, klaim yang dibuatnya tidak didukung oleh data yang valid, sehingga bisa dikategorikan sebagai hoaks.
“Sikap Netha Viany ini sungguh ironis. Di saat keluarga korban berduka dan institusi kepolisian berupaya menuntaskan kasus ini dengan transparan, ia justru sibuk menyebarkan tuduhan tak berdasar yang berpotensi memperkeruh keadaan,” ucapnya.
Lanjutnya, empati tampaknya bukan bagian dari pertimbangannya saat menyampaikan opini di media sosial. Harusnya Netha Viany meski sadar bahwa kebebasan berpendapat di media sosial tetap harus diiringi dengan tanggung jawab.
“Menyebarkan informasi tanpa dasar yang jelas tidak hanya bisa menyesatkan publik, tetapi juga mencederai para korban yang telah berkorban nyawa dalam menjalankan tugasnya,” pungkasnya.