TANGERANG – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Cabang Ciputat berkomitmen mewujudkan Pemilu 2019 yang jujur, adil dan berkualitas.
Ketua Pelaksana Reza mengatakan Pemilu 2019 merupakan ajang menentukan arah Indonesia 5 tahun mendatang, sehingga pihaknya mengajak semua elemen masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya di Pileg dan Pilpres 2019.
“Mari gunakan hak pilih kita dalam Pemilu jangan golput, agar Pemilu berlangsung dengan langsung, jujur, adil, dan berkualitas,” ungkap Reza.
Hal itu mengemuka saat diskusi bertema “Mewujudkan Pemilu 2019 yang Langsung, Jujur, Adil, dan Berkualitas” di Gedung Aula Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat, Tangerang, Prov. Banten, Senin (25/3/2019).
Hal senada juga dilontarkan Pegiat Aktivis Milenial Bama Pradika yang ikut menegaskan agar kaum mileneal turut berperan aktif di Pemilu 2019. “Mahasiswa harus menentukan sikap terkait Pemilu 2019. Menjelang pesta demokrasi diharapkan kaum milenial jangan golput. Para mahasiswa jangan sampai hanya disibukan oleh urusan pribadi, tetapi harus ikut andil dalam politik,” tegasnya.
Kemudian dia mengatakan, dalam pilihan politik selalu ada perbedaan, tetapi jangan sampai memecah belah persatuan. Yang terpenting hari ini adalah saling menghargai pilihan politik.
“Politik harus dilakukan secara santun yang menghargai pilihan politik orang lain,” sambungnya.
Ditempat yang sama, Wakil Sekjen IKA PMII Ratu Dian Hatifah, menyebutkan Pemilu langsung serentak merupakan Pemilu pertama kali. Sejak Pemilu berlangsung. Dia mengaku NU lah yang memulai berpolitik santun, namun saat ini ada banyak oknum yang ingin menggergajinya. Karena sistem Pemilu baik pada era orde lama maupun orde baru NU selalu terkooptasi.
“Dalam demokrasi tertutup kebebasan berpendapat dibatasi. Sementara pada saat ini demokrasi kita sudah masuk ke era demokrasi terbuka,” ucap Dian.
Lebih lanjut, Dian bersyukur di era reformasi ini masyarakat sudah bebas dalam menyampaikan pendapat. Makanya, Dian mengajak mahasiswa ikut dalam berpolitik, sebab Pemilu jujur, adil, dan berkualitas memang sudah berlaku tetapi belum transparan.
“Dalam sistem Pemilu terbuka memunculkan siapa yang menang adalah siapa yang mempunyai modal. Pemilu serentak ini adalah sejarah buat teman-teman sekalian. Teman-teman jangan abstain/golput, gunakan hak pilih kalian agar kertas suara tidak disalah gunakan dan hak pilih anda tersalurkan dalam politik,” tambah dia.
Sementara itu, perwakilan Komisioner Bawaslu Dorojatias mengingatkan agar mahasiswa mengecek dan memastikan kembali apakah sudah terdaftar dalam DPT atau belum.
“Kita harus aktif berpartisipasi dalam Pemilu. Kita harus bersemangat untuk datang ke TPS, karena kita sudah mempunyai hak pilih dan kita harus menggunakan hak pilih tersebut. Yang tidak menggunakan hak pilih dalam Pemilu bisa disebut kufur nikmat dalam politik,” pungkasnya.
Kegiatan diakhiri dengan pernyataan sikap bersama PMII Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Cabang Ciputat dengan serentak mengatakan ”Pemilu 2019, Pemilu yang Langsung, Jujur, Adil, dan Berkualitas.”