Jakarta – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia berkolaborasi dengan RRI menyelenggarakan dialog kebangsaan di kantor studio RRI JAKARTA, Sabtu (06/11).
Acara ini dibuka langsung oleh presenter Andela Kusuma, Staf khusus Dewan Pengarah BPIP Antonious Benny Susetyo, Ahli Patologi Sosial Ester Jusuf dan Dekan Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdalatul Ulama Indonesia. Adapun dialog dalam siang ini bertemakan Kepahlawanan.
Dalam dialog tersebut, Romo Benny menyatakan bahwa meskipun dahulu teknologi perang masih kalah jauh dari penjajah tapi dengan keinginan yang kuat maka bangsa kita bisa merdeka dan membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Negeri ini punya spirit gotong royong yang kuat dan banyak orang memiliki jiwa nasionalisme mau berkorban harta dan nyawa untuk keutuhan negara. “jika kita mencintai negara maka kita harus punya etos kerja yang keras agar mempunyai spirit serta tetap memiliki empati dan simpati serta pengetahuan”, paparnya
Menurut romo benny sesuai dengan tantangan zaman, siapa yang menguasai teknologi maka dia akan menguasai dunia. “Menjadi pahlawan itu harus bisa bertahan ditengah dominasi global dan internasional dengan tetap menegakkan sila ke-5 yaitu keadilan sosial, selain itu pahlawan harus menjadi agen lokalitas pada generasi muda yang bisa memacu kesejahteraan. Sekarang banyak anak muda kreatif yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi dengan teknologi, karena pertumbuhan ekonomi bisa membangkitkan kesejahteraan rakyat indonesia”, tutur Romo.
“Pahlawan masa kini sesuai dengan konteks zaman, yaitu yang bisa membuat kesejahteraan serta kemajuan bagi bangsa dan negara bahkan bisa jadi seorang ayah menjadi pahlawan bagi keluarga karena menafkahi anak istrinya”, lanjut perkataan romo benny.
Menurut Romo contoh sosok Pahlawan yang melekat bagi dirinya adalah gusdur karena beliau mampu membuat ideologi Pancasila menjadi milik kita semua, selain itu ad Romo Mangun dengan sekolah mangunannya. Menjadi pahlawan itu jangan hanya dibatasi dari kriteria karena disamping itu ada juga pahlawan yang tidak kita sadari ada di masyarakat”, pungkasnya
Romo benny menyatakan kepahlawanan ini bukan hanya simbolik tetapi harus diaktualisasikan dalam tindakan nyata. “Dalam Pandemi Covid kita haeus menjadi pahlawan yang mempunyai kesadaran dalam menjaga kesehatan. Saya harap kedepannya sosok pahlawan bisa lahir dari manusia yang tidak pernah mengeluh, berjiwa tangguh serta memiliki kultur budaya tanding yang kompeten agar menjadi contoh yang baik dim masyarakat. Selain itu pahlawan itu bisa juga membangun solidaritas sosial serta mengaktualisasikan nilai Pancasila guna menciptakan kesejahteraan di sekitarnya. Yang paling penting Pahlawan selalu memiliki panggilan batin serta kewajiban dalam sanubari untuk tetap berjuang di jalan itu”, tutup Romo dalam dialog tersebut. . *(FAW)*