Bandung – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) MPO mengapresiasi langkah cepat Polda Jawa Barat atas penahanan terhadap Habib Bahar bin Smith.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada Polda Jabar atas ditahannya pelaku intoleran (Habib Bahar bin Smith),” ujar Sekretaris Jenderal PB HMI MPO, La Ode M. Imran dalam keterangan persnya, Selasa (4/1/22)
Kemudian, kata Imran, juga mengapresiasi Polri dibawah kepemimpinan Jenderal Listyi Sigit Prabowo yang tetap berkomitmen dalam menjaga toleransi di Indonesia.
“Ini bukti bahwa Polri tidak pandang bulu dan tegas dalam menangani pelaku dugaan tindak pidana,” tandasnya.
Polisi melakukan penahanan terhadap habib Bahar bin Smith usai ditetapkan tersangka kasus penyebaran berita bohong saat ceramah di Bandung. Polisi memberikan alasan terkait penahanan terhadap Bahar.
“Penahanan tentunya penyidik memiliki alasan subjektif dan objektif,” ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (3/1/2022).
Adapun alasan subjektif yang diambil penyidik lantaran dikhawatirkan Bahar melarikan diri dan mengulangi perbuatannya. Termasuk menghilangkan barang bukti.
“Alasan subjektif dikhawatirkan mengulangi tindakan pidana, dikhawatirkan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti,” kata dia.
Sementara itu untuk alasan objektif, pasal yang menjerat Bahar mengandung hukuman di atas 5 tahun penjara. Adapun Bahar dijerat Pasal 14 ayat 1 dan 2 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana Jo Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 15 UU nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana Jo Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45A UU ITE Jo Pasal 55 KUHP.
Sebelumnya, Polda Jawa Barat menetapkan habib Bahar bin Smith sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong. Bahar jadi tersangka usai menjalani pemeriksaan.
Penetapan tersangka terhadap Bahar sendiri dinyatakan telah sesuai dengan hasil penyidikan dan pemeriksaan ditambah dua alat bukti yang sah di dapat oleh penyidik Polda Jabar.
Bahar diperiksa berkaitan dengan laporan yang awalnya dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan polisi bernomor B 6354/12/2021 SPKT PMJ 2021.